Senin 22 Sep 2025 09:40 WIB

4 Dzikir Sederhana Syekh Abdul Qadir Jailani untuk Meningkatkan Iman dan Mendapatkan Ketenangan Jiwa

Syekh Abdul Qadir Jailani membiasakan pengikutnya untuk berdzikir.

Ilustrasi orang berdzikir.
Foto: Republika/Fuji E Permana
Ilustrasi orang berdzikir.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Syekh Abdul Qadir al Jailani, seorang ulama sufi terkemuka, mengajarkan pentingnya dzikir sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dalam ajaran Tarekat Qadiriyah, dzikir memiliki peran sentral dalam upaya pensucian jiwa dan peningkatan spiritualitas.

Ulama yang dikenal sebagai raja para kekasih Allah ini menekankan bahwa dzikir bukan hanya sekadar mengulang-ulang kata-kata suci, tetapi juga memerlukan kesadaran dan konsentrasi penuh untuk merasakan kehadiran Allah SWT.

Baca Juga

Anjuran Syekh Abdul Qadir ini bukan tanpa dasar. Allah berfirman dalam Surah Al Ahzab Ayat 41

 يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اذْكُرُوا اللّٰهَ ذِكْرًا كَثِيْرًاۙ

Wahai orang-orang yang beriman! Ingatlah kepada Allah, dengan mengingat (nama-Nya) sebanyak-banyaknya

Ayat ini memerintahkan orang-orang beriman untuk berdzikir kepada Allah SWT sebanyak-banyaknya.

Dengan melakukan dzikir secara konsisten dan ikhlas, seseorang dapat mencapai tingkat spiritual yang lebih tinggi dan merasakan kedamaian batin.

Menurut kitab-kitab tarekat Qadiriyah dan nasihatnya dalam al-Fath ar-Rabbani dan al-Ghunyah li Thalibi Thariq al-Haqq, dzikir utama yang dia tekankan adalah sebagai berikut:

Lā ilāha illallāh (لا إله إلا الله)

Ini adalah dzikir tauhid yang menjadi pokok.

Dalam tarekat Qadiriyah, dzikir ini dibaca terus-menerus, baik dengan suara (jahr) maupun dalam hati (sirr).

Syekh Abdul Qadir berkata: “Perbanyaklah membaca Lā ilāha illallāh, karena ia adalah benteng yang tidak akan ditembus setan.”

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement