REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Kelompok Wanita Tani (KWT) Rejoarum Desa Pandowoharjo, Sleman, berhasil meningkatkan pendapatan melalui pengembangan pepaya dari hulu hingga hilir. Program ini merupakan hasil kerja sama dengan Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta dan didanai Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek).
Program yang berlangsung sejak Juni hingga Desember 2025 itu mencakup pemasangan sistem irigasi tetes, diversifikasi produk olahan, serta pelatihan pemasaran. Sistem irigasi tetes mampu menghemat penggunaan air hingga 80 persen, sementara diversifikasi menghasilkan produk baru seperti keripik pepaya, bumbu tabur daun pepaya, dan kopi biji pepaya.
Produk olahan tersebut telah dipasarkan melalui expo UMKM dan platform digital, sehingga memperluas jaringan pasar kelompok. “Dari yang sebelumnya hanya menjual pepaya segar, kini KWT Rejoarum memiliki tiga produk olahan bernilai tambah tinggi,” kata Ketua Tim Program, Ir Arsyad Cahya Subrata.
Ketua KWT Rejoarum, Sumi Murniati, menambahkan pelatihan yang diberikan membuat anggota mampu mengoperasikan irigasi secara mandiri dan meningkatkan daya saing produk. “Produk kami kini dikemas lebih menarik dan diminati pembeli,” ujarnya.
Dengan lahan seluas 1.000 meter persegi, program ini terbukti meningkatkan efisiensi budidaya sekaligus membuka peluang ekonomi baru bagi perempuan desa.
Kegiatan yang digawagi oleh Ir Arsyad Cahya Subrata, dengan anggota Dr Retty Ikawati, dan Ir Titisari Juwitaningtyas, melibatkan lima mahasiswa UAD, serta mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Desa Pandowoharjo.