Senin 06 Oct 2025 12:46 WIB

Prabowo Saksikan Penyerahan Enam Smelter: Kerugian Negara Rp 300 Triliun

Tanah jarang yang belum diurai, monasit itu satu ton bisa ratusan ribu dolar.

Presiden Prabowo Subianto tiba di Bandara Depati Amir, Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) pada Senin (6/10/2025).
Foto: BPMI Setpres
Presiden Prabowo Subianto tiba di Bandara Depati Amir, Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) pada Senin (6/10/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, PANGKAL PINANG -- Presiden RI Jenderal (Purn) Prabowo Subianto tiba di Pangkal Pinang, Provinsi Bangka Belitung, Senin (6/10/2025). RI 1 datang untuk menyaksikan penyerahan enam unit smelter beserta sejumlah barang hasil rampasan negara dari kasus tambang ilegal kepada PT Timah Tbk.

Prabowo yang menumpangi Maung Garuda Limousine disambut meriah oleh para siswa sekolah dasar di wilayah setempat. RI 1 mengawali kunjungan kerja ke lokasi smelter PT Tinindo Internusa, Kecamatan Bukitintan, Kota Pangkal Pinang dalam rangka penyerahan aset Barang Rampasan Negara (BRN) kepada PT Timah Tbk.

Baca Juga

Dalam kesempatan itu, Prabowo meninjau langsung barang rampasan negara yang telah melalui proses hukum, sebelum kemudian dilakukan penyerahan secara simbolis oleh Jaksa Agung ST Burhanuddin kepada Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Aset tersebut selanjutnya diserahkan kepada CEO Danantara Rosan Perkasa Roeslani dan diteruskan kepada Direktur Utama PT Timah Tbk Brigjen (Purn) Restu Widiyantoro.

Usai kegiatan di PT Tinindo Internusa, Prabowo bersama rombongan melanjutkan kunjungan ke PT Timah Tbk dengan didampingi Satgas Satuan Tugas Penertiban Kawasan Hutan (PKH) dan sejumlah pejabat terkait. Dia pun menyaksikan penyitaan enam smelter yang sudah disita Satgas PKH. Nilai smelter itu sekitar Rp 6 triliun-Rp 7 triliun.

Menurut dia, di lokasi ditemukan limbah tanah jarang yang jika diolah harganya sangat mahal. "Tanah jarang yang belum diurai, monasit itu satu ton bisa ratusan ribu dolar, total ditemukan limbahnya puluhan ribu ton, mendekati 4.000 ton, kita bisa bayangkan kerugian negara dari enam perusahaan ini saja, total potensi Rp 300 triliun, kerugian negara sudah berjalan Rp 300 ini kita hentikan," kata Prabowo.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement