REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Setelah sukses melahirkan entrepreneur digital sejak 2015, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) kembali mengadakan Telkom Hackathon 2018. Direktur Digital and Strategic Portfolio Telkom, David Bangun, ajang ini diikuti ratusan tim anak muda kreatif dari seluruh Indonesia ini.
"Kompetisi ini, merupakan pengembangan aplikasi bisnis digital menggunakan platform digital touch point Telkom terbaru bernama xsight," ujar David kepada wartawan, Senin (26/2).
Menurut David, para peserta dapat memanfaatkan xsight untuk mengakses Application Programming Interfaces (API) yang siap digunakan dengan lebih mudah dan cepat. Dari serangkaian proses penjurian, tim dewan juri akhirnya memilih empat tim terbaik yakni tim Gifood asal Yogyakarta, HappyDeliv (Jakarta), Digital Koperasi (Jakarta), dan 3 sutech (Bandung) pada Grand Final Telkom Hackaton 2018 di Bandung Digital Valley, Jl Gegerkalong Hilir, Kota Bandung, Ahad Malam (25/2).
Keempat tim tersebut, kata dia, berhak mendapatkan hadiah uang tunai senilai total Rp 200 juta. Selain itu, dua tim terbaik mendapat kesempatan untuk melaksanakan studi banding ke dua perusahaan digital dunia, yaitu Liferay di Sydney dan Cellum di Budapest.
Tim Gifood, kata dia, sukses menyabet juara pertama seluruh kategori dengan aplikasi bernama sama. Kegunaan Gifood adalah sebuah platform online untuk menghubungkan mereka yang memiliki makanan berlebih dengan mereka yang lebih membutuhkan.
Juara kategori logistik, menurut David, adalah HappyDeliv, penyedia layanan yang memungkinkan perusahaan pengiriman barang memberikan fasilitas real-time tracking bagi konsumen mereka.
Juara kategori fintech Kode Indonesia dengan Digital Koperasi Fintech, kata dia, yakni platform koperasi digital yang membantu pengurus koperasi dalam pengelolaan operasional dan membantu nasabah koperasi bertransaksi dengan Tmoney dan Finpay.
Terakhir, kata dia, juara kategori e-commerce adalah 3Sutech dengan aplikasi Tukang Dagang. Dengannya, terdapat aplikasi untuk setiap tukang dagang (tetap dan keliling) dalam meningkatkan promosi berbasis teknologi berupa pemberian informasi tukang seperti kontak, produk, jam operasional, bahkan lowongan kerja kepada masyarakat.
"Selamat kepada para tim yang menjadi pemenang pada Telkom Hackathon 2018. Ajang ini kami selenggarakan untuk menjaring developer-developer terbaik Indonesia yang kreatif dan inovatif," katanya.
Telkom Hackaton, kata dia, telah diselenggarakan sejak 2015 dan merupakan upaya Telkom dalam membangun ekosistem digital untuk memfasilitasi para entrepreneur digital Indonesia, khususnya generasi muda.
Selain Telkom Hackathon, kata dia, Telkom juga telah menginisiasi program inkubasi dan pengembangan start-up melalui program Indigo serta membangun fasilitas penunjang ekosistem digital. "Digital Innovation Lounge (DILo) dan Digital Valley atau creative center. Seluruh fasilitas tersebut tersebar di seluruh Indonesia," katanya.
Untuk dua puluh finalis Telkom Hackathon 2018 yang terpilih, kata dia, akan mendapatkan kesempatan untuk mengikuti rangkaian kegiatan mulai dari pendalaman API, pengumpulan prototype aplikasi, dan program coaching clinic oleh team ahli agar mampu menyempurnakan aplikasi yang mereka kirimkan.
Finalis juga, kata dia, akan mendapatkan kesempatan memperbaiki aplikasi mereka dengan mentoring spesial sebelum akhirnya mempresentasikannya ke tim juri di tahap terakhir. Pengembangan ekosistem digital, termasuk penyelenggaraan Telkom Hackathon ini merupakan wujud komitmen Telkom untuk memajukan entrepreneur digital bangsa sekaligus mendukung cita-cita pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai kekuatan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara.