REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Arab Saudi berencana memblokir aplikasi WhatsApp dan Skype dalam beberapa pekan ke depan jika perusahaan yang berbasis di AS tersebut tidak dapat memenuhi persyaratran regulator telekomunikasi setempat.
Bulan ini Komisi Komunikasi dan Teknologi Informasi (CITC) Saudi telah melarang Viber, perangkat lain seperti WhatsApp. Kerajaan Saudi dinilai ingin lebih mengontrol dunia maya dan penggunaan ponsel.
"Kami telah berkomunikasi dengan WhatsApp dan platform komunikasi sejenis lainnya agar meereka bekerjasama dan mematuhi penyedia telekomunikasi Saudi, namun belum ada balasan, " kata Gubernur CITC, Abdullah Al-Darrab dilansir Reuters, Ahad (16/6).
Al-Darrab mengatakan Viber diblokir pekan lalu karena tidak memenuhi aturan. WhatsApp dan Skype berada dalam daftar berikutnya. Ditanya kapan layanan WhatsApp akan diblokir, gubernur CITC mengatakan hal itu sangat mungkin dilakukan sebelum bulan Ramadhan yang diperkirakan dimulai 9 Juli.
Regulasi mengeluarkan instruksi pada Maret lalu bahwa Viber, WhatsApp, dan Skype melanggar aturan lokal tanpa memberi penjelasan detail. Media lokal melaporkan pada waktu itu, tiga operator utama Arab Saudi, Telecom Co, Etihad Etisalat (Mobily), dan Zain Saudi diminta memberitahu CITC jika mereka mampu memantau atau memblokir aplikasi tersebut.
Arab Saudi kini memiliki 15,8 juta pelanggan internet dan rata-rata pengguna menonton tiga kali lebih banyak video online per hari dari Amerika Serikat.