REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pembuat perangkat lunak asal Kanada, BlackBerry meluncurkan perangkat lunak cybersecurity. Perangkat lunak tersebut digunakan untuk mengidentifikasi kerentanan dalam program yang digunakan dalam mobil otonom.
Produk yang dinamai Blackberry Jarvis ini dipasarkan pertama kali bagi pabrikan mobil. Namun bisa digunakan sebagai aplikasi untuk kesehatan dan otomasi industri. BlackBerry menuturkan bahwa pihaknya menawarkan Jarvis dengan metode pay as you go.
BlackBerry menjelaskan bahwa setelah memeresmikannya, pabrikan mobil akan memiliki akses online ke Jarvis dan dapat memindai file pada setiap tahap pengembangan perangkat lunak.
Baca juga: Blackberry Jajal Peruntungan di Industri Mobil Otonom
Tahun lalu, serangan dunia 'ransomware'yang bernama WannaCry membuat pabrikan ponsel pintar ini meningkatkan kesadaran akan bisnis perangkat lunak keamanan. Sebagian besar berfokus untuk mengelola koneksi aman ke perangkat ponsel.
Seperti dilansir pada laman Daily Mail, BlackBerry telah menguji Jarvis pada unit Jaguar Land Rover milik Tata Motors. Direktur Tata Motors mengatakan bahwa Jarvis mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk menilai kode dari 30 hari menjadi tujuh menit.
Pada September lalu, BlackBerry mengumumkan akan bermitra dengan pemasok mobil, Delphi Automotive PIc dalam sistem operasi perangkat lunak untuk mobil otonom. Sementara di awal bulan ini, BlackBerry dan situs pencarian Tiongkok, Baidu Inc menandatangani kontrak untuk mengembangkan teknologi mobil otonom. Selain itu, BlackBerry juga baru saja menandatangani kesepakatan terkait otomotif dengan produsen chip Qualcomm, pemasok mobil Denso dan Ford Motor Co.