Kamis 31 Jan 2019 14:48 WIB

Studi: Main PUBG Bisa Tingkatkan Produktivitas di Kantor

Bermain gim kolaboratif ternyata mendorong hubungan komunikasi dalam tim

Rep: Rossi Handayani / Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Menteri BUMN Rini Soemarno (tengah) disaksikan Direktur Utama Telkom Alex J Sinaga (kiri) mencoba permainan daring PUBG pada acara Spirit of Millennials Games Day 2018 di JI Expo Kemayoran, Jakarta, Kamis (13/12)
Foto: Hafidz Mubarak/Antara
Menteri BUMN Rini Soemarno (tengah) disaksikan Direktur Utama Telkom Alex J Sinaga (kiri) mencoba permainan daring PUBG pada acara Spirit of Millennials Games Day 2018 di JI Expo Kemayoran, Jakarta, Kamis (13/12)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gim kolaboratif seperti Fortnite dan Player Unknown's Battlegrounds (PUBG) disebut dapat meningkatkan kerja tim dan produktivitas di kantor. Menurut sebuah studi baru dari Universitas Brigham Young (BYU), yang menunjukkan bahwa hanya 45 menit bermain skuad PUBG, Fortnite atau Halo 4, dapat meningkatkan produktivitas hingga 20 persen.

"Melihat lompatan besar itu, terutama untuk jumlah waktu yang mereka mainkan, sedikit mengejutkan. Perusahaan menghabiskan ribuan dolar untuk kegiatan membangun tim, dan saya pikir pergilah membeli Xbox," kata rekan penulis dan profesor BYU, Greg Anderson, dilansir dari laman The Inquirer, Kamis (31/1).

Para peneliti merekrut 352 individu, dan secara acak mengorganisasikannya ke dalam 80 tim, memastikan tidak ada peserta dengan hubungan yang sudah ada sebelumnya berada di tim yang sama. Tim diuji sebelum, dan setelah berpartisipasi dalam sejumlah kegiatan.

Termasuk permainan video, dengan latihan 'geocaching' yang kompetitif yang disebut Findamine, yang memberikan para peserta petunjuk singkat berbasis teks untuk menemukan landmark. Para kontestan diberikan hadiah uang tunai untuk kemenangan.

Setelah putaran pertama Findamine, tim secara acak ditugaskan ke salah satu dari tiga kegiatan, tim video-game, "quiet homework" atau "goal training" untuk meningkatkan keterampilan geocaching mereka, sebelum mereka diberi latihan geocaching lain untuk melihat seberapa banyak mereka mungkin akan membaik.

Para peneliti menemukan bahwa sementara tim "goal-training" melaporkan peningkatan kohesi tim yang lebih tinggi daripada tim video-game, para gamer video meningkatkan kinerja aktual pada putaran kedua Findamine mereka secara signifikan, meningkatkan skor rata-rata dari 435 menjadi 520.

"Tim video-game mungkin benar-benar menjadi alternatif yang layak, dan mungkin bahkan optimal untuk membangun tim," kata pemimpin peneliti Mark Keith, associate professor of information systems BYU.

Lebih lanjut, para peneliti mengklaim bahwa para peserta tidak perlu menjadi gamer komputer yang jeli untuk mlihat efek positif dari permainan tim. Mereka mengklaim bahwa novis gim video menetapkan norma komunikasi, dan membangun hubungan kerja, bahkan lebih cepat dengan rekan tim baru untuk mempelajari nuansa gim.

Game komputer seperti Fortnite dan PUBG, terutama ketika dimainkan dalam regu dua atau empat, bukannya pemain tunggal, menguji kemampuan orang untuk membuat keputusan cepat dan bekerja sama dalam lingkungan yang akut.

Pemain harus siap memberi dan menerima instruksi yang jelas dari rekan satu tim dan bekerja bersama untuk mencapai tujuan bersama. Mereka menguji penilaian pemain dan analisis situasi mereka, serta refleks mereka.

Namun memang permainan seperti PUBG tidak murni ujian refleks, tetapi juga sering memberi hadiah kepada pemain yang menghindari pertarungan atau berpikir untuk mengatasi rintangan. Bahkan pemain yang telah terbunuh dapat terus berpartisipasi dengan bertindak sebagai sepasang mata kedua dan memberikan ide-ide taktis dan wawasan yang kurang disaring oleh tekanan bermain game.

Sebelumnya studi ini telah diterbitkan dalam AIS Transactions on Human-Computer Interaction.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement