REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pameran produk komunikasi genggam dunia (Mobile World Congress) di Barcelona akhir Februari lalu mencerminkan tren perangkat-perangkat canggih serta sejumlah tren baru terkait jaringan seluler.
"Sebanyak 50 persen dari ponsel yang dikapalkan pada 2013 di seluruh dunia berupa ponsel pintar (smartphone) yang berarti akan semakin banyak pelanggan seluler," kata Presiden Direktur PT Ericsson Indonesia, Sam Saba, tentang tren jaringan data MWC Barcelona dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis (7/3).
Sam mengatakan kinerja jaringan operator dalam menyediakan layanan menjadi kunci persaingan karena konsumen semakin menuntut layanan data besar.
Tuntutan konsumen itu antara lain berupa akses konten media video yang tumbuh 40 persen hingga 90 persen dari lalu-lintas jaringan mobile pada tiga hingga empat tahun mendatang.
Peningkatan lalu lintas data itu, menurut Sam, didukung pemanfaatan jaringan long term evolution (LTE) atau 4G di sejumlah negara.
"Tren lain yaitu layanan digital yang makin banya seperti dari mesin ke mesin. Termasuk juga layanan pembayaran melalui perangkat seluler," kata Sam.
Sam menambahkan tren jaringan pada akhirnya mengarah pada kompetisi harga layanan operator.
"Operator-operator seluler di AS misalnya, telah menggratiskan layanan telepon dan pengiriman pesan singkat jika pelanggan mereka membayar paket data," kata Sam.
Ericsson ConsumerLab melaporkan 67 persen konsumen seluler menggunakan perangkat mobile mereka untuk mencari konten televisi dan 50 persen lebih dari jumlah itu mengakses di luar rumah.