REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Masa-masa merekam konser atau acara olah raga melalui iPhone anda tidak lama lagi akan berakhir.
Apple mengembangkan peranti lunak yang akan mengetahui saat pengguna ponsel pintar mencoba merekam acara secara langsung, dan kamera telepon akan mati secara otomatis.
Siapa pun yang memegang iPhone, mereka akan menemukan pelatuk sensor infra merah mereka terpasang di lokasi acara.
Sensor ini kemudian akan secara otomatis menginstruksikan iPhone untuk mematikan fungsi kameranya, mencegah perekaman gambar.
Hanya kamera iPhone yang untuk sementara tidak berfungsi, fitur-fitur lain, seperti pengiriman pesan dan membuat panggilan, akan tetap bekerja.
Apple mengajukan aplikasi paten 18 bulan lalu di California. Aplikasi itu menjadi sorotan setelah diberitakan The Times.
Bagaimana pun juga, alasan nyata Apple mengembangkan teknologi itu adalah untuk meredakan "broadcaster" pembeli hak siar eksklusif yang kecewa ketika publik memasang "footage" acara di situs termasuk YouTube.
Banyak dari perusahaan-perusahaan ini menjual rekaman acara terkenal mereka sendiri, termasuk Glastonbury dan Wimbledon, dan tidak suka dikalahkan oleh "footage" amatir yang di-posting di Internet.
Dengan cara ini membantu perusahaan rekaman kemungkinan untuk membantu Apple mengamankan lebih banyak persyaratan yang mendukung label saat negoisasi kesepakatan untuk menempatkan musik dalam penjualan di situs iTunes.
Itu juga berpotensi menyediakan Apple sumber penghasilan lain dengan membebankan biaya orang untuk merekam acara.
Perkembangan itu muncul hanya beberapa hari setelah para pengguna iPhone di Amerika Serikat mengetahui mereka tidak harus mengandalkan para peretas untuk "membuka kunci" (meng-crack) perangkat mereka untuk berganti operator ponsel atau menghemat uang saat bepergian.
Apple diam-diam mulai menjual iPhone "yang sudah dibuka kuncinya" di AS untuk pertama kalinya melalui situsnya dan toko, dengan harga 649 dolar dan 749 dolar tergantung pada seberapa besar memori di dalamnya.
Perangkat itu identik dengan versi yang dijual untuk jaringan AT&T Inc, tetapi tidak membutuhkan kontrak selama dua tahun. Pembeli harus membeli "Subscriber Identity Module", atau kartu SIM secara terpisah dari operator untuk mengaktifkan ponsel.
Selain AT&T, satu-satunya operator AS yang sesuai dengan ponsel itu adalah T-Mobile USA, dan itu hanya menyediakan panggilan telepon dan data berkecepatan rendah, demikian dikutip dari Daily Mail.