Senin 17 Sep 2012 09:07 WIB

Pakar: Fanatisme Pada Merek Global Mulai Melemah

Suasana booth utama Telkomsel di arena Pekan Raya Jakarta (PRJ) 2011. Telkomsel berhasil meraih penghargaan Booth Terbaik atas prestasinya melayani pelanggan selama penyelenggaraan PRJ 2011. Selain itu, Telkomsel juga berhasil membukukan 110.000 transaksi
Suasana booth utama Telkomsel di arena Pekan Raya Jakarta (PRJ) 2011. Telkomsel berhasil meraih penghargaan Booth Terbaik atas prestasinya melayani pelanggan selama penyelenggaraan PRJ 2011. Selain itu, Telkomsel juga berhasil membukukan 110.000 transaksi

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA-Keberhasilan merek lokal dalam menghadapi persaingan yang semakit ketat di pasar smartphone maupun featured phone menggambarkan makin kaburnya batas antara merek lokal dan merek global

Pengamat pemasaran, Yuswohady menyatakan bahwa persaingan pasar ponsel kian ketat. Ini menyebabkan batas antara brand global atau brand lokal makin lemah. ''Masyarakat juga semakin cerdas dalam menentukan pilihan,'' kata Yuswo mengomentari hasil riset IDC.

Kedua, konsumen sudah tidak lagi fanatik terhadap sebuah brand. Bagi pengguna yang terpenting produk tersebut memiliki kualitas bagus, fungsionalitas mumpuni.

Menurut Yoswohady, yang juga Managing Partner Inventure, kondisi pasar sekarang  yang terjadi adalah sejauhmana produk tersebut memberikan benefit lebih kepada konsumen, "Disitu ada istilah value for money" ungkap pakar marketing terkemuka ini.

Yuswo menilai pergeseran persepsi konsumen tersebut tidak lepas juga dari seleksi alam, siapa yang memiliki kualitas bagus dan memberikan harga yang rasional, maka produknya akan eksis di pasar. "Beberapa  brand lokal sudah memiliki komitmen kearah itu, seperti Cross Mobile," ungkapnya.

Lebih jauh Yuswo menilai keberhasilan Cross  tidak terlepas dari strategi marketing yang kuat dan berani. "Mereka berani mensponsori ajang spektakuler, seperti Indonesian idol. Ini menaikan citra dan positioning brand itu sendiri" ungkapnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement