REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masih ingatkah pada ponsel yang Anda miliki pada awal 2000-an? Ketika itu, hampir semua orang menggenggam ponsel merek Nokia.
Sekarang, bersiaplah untuk mengucapkan selamat tinggal pada nama Nokia. Karena ponsel yang berasal dari Finlandia itu akan berganti nama.
Rabu (22/10), Nokia Prancis dalam laman Facebook resminya memberikan bocoran. Di situ ditulis, Nokia akan berganti nama menjadi Microsoft Lumia.
"Dalam beberapa hari ke depan, Anda akan menerima pesan dari Facebook bahwa kami akan berganti nama. Kami akan menjadi Microsoft Lumia," ujar Nokia Prancis dalam laman Facebooknya.
Sepertinya mereka tidak bercanda. Karena kalimat tersebut ditulis di bagian atas laman Facebook Nokia Prancis.
Forbes melansir, penggantian nama tersebut sejalan dengan kesepakatan Microsoft ketika membeli bisnis ponsel Nokia senilai 7,5 miliar dolar AS pada awal tahun ini. Microsoft memiliki hak untuk memakai nama Lumia dan juga memiliki lisensi untuk menggunakan merek dagang Nokia hingga 10 tahun.
Namun, Microsoft hanya memiliki izin hingga 18 bulan untuk menggunakan nama Nokia pada ponsel pintarnya.
Mantan CEO Nokia Stephen Elop yang kini menjabat sebagai Wakil Presiden Eksekutif Microsoft Devices Group pernah berkata pada April lalu, bisnisnya akan berganti nama setelah proses merger selesai.
Namun, ketika itu, Elop menyangkal kalau Nokia akan berganti nama menjadi Microsoft Mobile. "Nama tersebut hanya akan memfasilitasi merger," ujar Elop pada the Verge, April lalu.
Microsoft juga berencana untuk mengilangkan kata 'Windows Phone' pada produknya. Beberapa waktu lalu, Microsoft sempat mengatakan produknya memiliki nama yang terlalu panjang.
Salah satu contohnya adalah Microsoft Nokia Lumia 735 Windows Phone. Setelah sebelumnya tersiar kabar bahwa Microsoft akan mengeliminasi kata Windows Phone dan kini nama Nokia akan hilang, ponsel tipe tersebut akan bernama Microsoft Lumia 735.
Nokia pernah menjadi salah satu pemimpin di bisnis ponsel. Namun, sahamnya turun 24 persen pada triwulan II-2013. Mereka hanya berhasil menjual 53,7 persen perangkat mobile dalam periode April-Juni, turun 27 persen dari tahun lalu.
Meskipun demikian, penjualan Lumia yang menggunakan sistem operasi Microsoft mengalami kenaikan dalam periode tersebut.