REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSEL -- Sejumlah laman Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) terkena serangan hacker. Namun, insiden tersebut tak berdampak pada operasi militer NATO.
Juru bicara NATO Oana Lungescu mengatakan serangan mempengaruhi beberapa laman utama NATO. Serangan terjadi di tengah meningkatnya ketegangan atas pendudukan pasukan Rusia di Ukraina.
Lungescu mengatakan di akun jejaring Twitter, beberapa laman NATO yang menjadi target dari serangan DDoS. Lungescu menambahkan belum ada dampak operasional dari insiden tersebut.
Dikabarkan serangan ke laman utama NATO ini dilakukan oleh hacker dari Ukraina. Hacker mengacak-acak laman NATO sebagai bentuk protes terkait konflik Ukraina-Rusia saat ini. Grup Hacker yang bernama Cyber Berkut ini juga sebelumnya telah mengacak-acak laman milik pemerintah Rusia.