Sabtu 14 Apr 2018 20:06 WIB

Avast Tawarkan Perlindungan dari Serangan Berbasis Browser

Konsumen yang menggunakan Private dan Incognito di browser diberi rasa aman palsu

Avast
Foto: avast.com
Avast

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penelitian baru oleh Avast telah menemukan  bahwa 65 persen konsumen salah percaya bahwa mode penjelajahan Incognito dan Private di browser akan menganonimkan identitas mereka dan mengaburkan kebiasaan penjelajahan mereka dari pemerintah, organisasi, dan pengiklan.  Selain itu, 77 persen memiliki harapan yang keliru bahwa browser akan memperingatkan mereka terhadap potensi ancaman berbasis web, termasuk ancaman dari ekstensi pihak ketiga yang dipasang. 

Survei tersebut, yang mengumpulkan jawaban dari lebih dari 10 ribu pengguna di seluruh dunia, juga mengidentifikasi fakta yang menghawatirkan bahwa ekstensi web sekarang menjadi ancaman terhadap privasi dan keamanan pengguna, termasuk ekstensi digunakan dalam skala besar. Meskipun lebih dari dua pertiga (64 persen) responden mengakui bahwa mereka menggunakan ekstensi browser pihak ketiga, namun hanya 20 persen yang menganggap ekstensi yang mereka gunakan dapat dipercaya.  

Ketika ditanya apakah browser yang mereka pakai masih harus melakukan pekerjaan yang lebih baik dalam mengidentifikasi adware dan malware yang tersembunyi di dalam ekstensi, hampir semua responden (96 persen) menjawab ‘ya’.  Ekstensi berbahaya adalah ancaman yang semakin meningkat karena penyerang meniru ekstensi yang populer untuk menayangkan iklan dan merekam kata-kata pencarian dan mencuri data pribadi. 

"Konsumen yang menggunakan Mode Penjelajahan Private dan Incognito sedang diberi rasa aman palsu karena mode-mode ini hanya menawarkan opsi privasi terbatas dan sama sekali tidak ada perlindungan yang nyata terhadap ancaman keamanan atau privasi," kata Director Platform Products Avast, Matt Adkisson, dalam siaran persnya, Sabtu (14/4).

Temuan ini mendukung peluncuran produk Avast Secure Browser yang baru ditingkatkan dan diganti namanya. Produk ini memberikan perlindungan canggih dari serangan siber berbasis browser dan memberikan privasi dari pengawasan online terhadap situs web yang dikunjungi pengguna. Avast Secure Browser aktif mengidentifikasi add-on, tautan, dan konten yang tidak aman yang mungkin mengandung malware.

“Konsumen belum pernah ditawari browser yang memberikan perlindungan web terdepan dan privasi online dari para ahli keamanan siber. Kami adalah perusahaan keamanan pertama dan terdepan, dan kami telah mendesain ulang Avast Secure Browser secara khusus untuk menghadirkan pengalaman online yang aman dan pribadi. Selain menjadi pilihan yang sederhana dan aman bagi individu yang sadar akan pentingnya privasi, produk yang baru ini lebih cepat daripada browser lain yang ada saat ini," ujarnya menambahkan.

Saat browser lain hanya menawarkan keamanan privasi yang terbatas, Avast Secure Browser menawarkan berbagai pengaturan yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengguna, termasuk Anti-Pelacakan, Mode Bank, Mode Stealth dan integrasi VPN. Avast Secure Browser juga melindungi pengguna terhadap pihak ketiga yang memantau dan menyimpan riwayat penelusuran, atau menempatkan cookie pelacakan dan penggunaan data pribadi untuk membuat profil pengguna gadungan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement