Kamis 24 Mar 2016 02:55 WIB

Pembangunan Kampung di Bulan Diperkirakan Selesai 20 Tahun Lagi

Rep: MgROL55/ Red: Dwi Murdaningsih
Permukaan Bulan
Foto: wordpress.com
Permukaan Bulan

REPUBLIKA.CO.ID, Siapa yang tidak ingin pergi keluar angkasa untuk berlibur bersama keluarga. Pasti di antara kita sangat ada yang menginginkan berlibur ke bulan. Kepala Badan Antariksa Eropa (ESA) Johann-Dietrich Woerner telah mengungkapkan ide-ide unik untuk membangun "Moon Village" internasional untuk tempat liburan bagi seluruh dunia.  

Bahan bangunan akan menggunakan sumber daya alam dari permukaan bulan untuk dibuat permanen guna tujuan ilmu pengetahuan, bisnis, dan bahkan pariwisata. Sekitar 50 tahun setelah manusia pertama berjalan di bulan, Woerner mengatakan, langkah berikutnya adalah untuk mendirikan tempat permanen yang dapat digunakan sama seperti Stasiun Antariksa Internasional (ISS).

Ia merekomendasikan permukiman di kutub atau di daerah yang mendapatkan cahaya yang stabil pada siang hari, jauh dari sisi bulan. Dalam bayangan bulan, pemukim akan dilindungi dari radiasi kosmik dan matahari yang masuk. Lokasi tersebut juga akan mengurangi risiko micrometeorites, dan suhu ekstrem.

Lokasi ini diyakini akan menjadi lokasi yang cocok untuk membangun teleskop radio dengan sumber daya alam bulan, sebagai pengganti membawa bahan dari Bumi. Dilansir dari laman Daily Mail, pembangun rumah di bulan bertujuan untuk menjadi fasilitas serbaguna yang membuka pintu untuk eksplorasi ruang angkasa yang lebih jauh.

Untuk mengaktifkan Moon Village, kata dia, diperlukan kerja sama dari berbagai negara untuk mewujudkan mimpi ambisius ini. Tiap-tiap negara yang terlibat bisa berkontribusi dalam hal sumber daya manusia maupun menyumbangkan teknologi berupa robot.

ESA memprediksi pembangunan Moon Village ini akan bekerja sama dengan Amerika, Rusia, Cina, India, dan badan ruang angkasa Jepang. Teknologi ini diperkirakan bisa siap 20 tahun lagi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement