Selasa 12 Sep 2017 06:56 WIB

Selalu Lapar? Bahan Ini Mungkin Bisa Disalahkan

Rep: Desy Susilawati/ Red: Esthi Maharani
Garam
Foto: pixabay
Garam

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Semua orang tahu bahwa makanan asin membuat Anda haus. Namun menurut penelitian baru, ketika orang meningkatkan asupan sodium mereka dalam jangka panjang, mereka justru minum sedikit air. Itu bukan satu-satunya temuan yang mengejutkan dari penelitian ini.

Tingkat sodium yang tinggi juga meningkatkan rasa lapar yang berujung pada penambahan berat badan. Temuan ini dipublikasikan dalam Journal of Clinical Investigation. Periset dari Jerman dan Amerika Serikat melaporkan 10 kosmonot Rusia yang berpartisipasi dalam program simulasi penerbangan dari tahun 2009 sampai 2011 dijadikan bahan studi. Menurut mereka, para kosmonot berada di lingkungan yang ideal untuk penelitian nutrisi dan metabolik.

Para penulis ingin melihat apa yang akan terjadi ketika mereka secara bertahap menurunkan asupan garam diet kosmonot dari 12 gram sehari (setara dengan diet rata-rata orang Rusia) sampai 6 gram sehari (rekomendasi sebagian besar ahli kesehatan nasional). Ilmu pengetahuan yang berlaku menduga agar orang-orang itu kurang haus, dan minum sedikit air, karena kadar sodiumnya menurun. Tapi bukan itu yang terjadi. Sebagai gantinya, orang-orang itu minum lebih sedikit air saat mereka menjalani diet tersebut.

Penulis senior Dr. Jens Titze, profesor kedokteran dan fisiologi molekuler dan biofisika di Vanderbilt University, mengatakan bahwa temuan tersebut tidak terduga, namun tidak sepenuhnya mengejutkan.

"Masuk akal bahwa pada diet tinggi garam, tubuh ingin mencegah kehilangan air. Jadi ginjal harus menemukan cara untuk meningkatkan kadar air - dan jika Anda memiliki lebih banyak kandungan air di tubuh Anda, Anda akan menjadi kurang haus," ujarnya seperti dilansir dari laman Time, Senin (11/9).

Orang-orang juga melaporkan merasa lapar ketika kadar garam mereka lebih tinggi, meskipun mereka mendapatkan jumlah kalori dan nutrisi yang sama. Ini mungkin karena membutuhkan energi ekstra bagi tubuh untuk menghemat air.

"Saya berpikir bahwa jika kita menawarkan kosmonot lebih banyak makanan, mereka akan terlalu banyak makan dan bertambah berat badannya," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement