REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Fenomena alam Gerhana Bulan yang akan terjadi pada Rabu (31/1) sekitar pukul 18.48 WIB ini dapat disaksikan di seluruh Indonesia. Untuk menyaksikannya, masyarakat tidak perlu menggunakan alat bantu apapun.
Menurut Astronom Observatorium Bosscha, Evan Irawan Akbar, fenomena Super Moon ini dapat dilihat langsung dengan mata telanjang. "Justru lebih menarik kalau dilihat langsung dengan mata. Apalagibisa dilihat dari seluruh Indonesia," ujar Evan Irawan kepada Republika.co.id, Selasa (30/1).
Evan menyarankan masyarakat untuk tidak menggunakan teleskop karena akan berpotensi membuat mata silau. Karena cahaya bulan yang terang akan diperkuat oleh teleskop.
"Jadi kalau mengamati gerhana bulan menggunakan teleskop, tidak bisa lama-lama," kata Evan.
Gerhana kali ini menarik perhatian publik karena sebutannya Supermoon yang berarti jarak bulan masih terdekat dengan bumi, sehingga purnama dan gerhana tampak lebih besar dari biasanya. Gerhana bulan juga disebut Blue Moonkarena ini purnama kedua pada bulan Januari, setelah 1 Januari lalu. Selain itu, gerhana bulan total juga sering disebut Blood Moon karena saat gerhana total bulan tampak merah darah.