Kamis 06 Sep 2018 09:11 WIB

BPPT Rekomendasikan Energi Surya sebagai Sumber Listrik

Indonesia sebagai negara yang beriklim tropis, perlu memanfaatkan energi surya

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Esthi Maharani
Ilustrasi Energi Tata Surya
Foto: Foto : MgRol_93
Ilustrasi Energi Tata Surya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pembangunan energi di Indonesia dihadapkan pada masalah pokok berupa kesenjangan antara potensi sumber energi (energi primer) dan konsumsi berbagai jenis energi. Sebagai contoh, rasio antara tingkat produksi dan potensi cadangan minyak bumi sangat besar, sedangkan rasio panas bumi pemanfaatannya lebih lama karena sifatnya sebagai energi terbarukan.

Karenanya menurut Deputi Bidang Teknologi Pengkajian Kebijakan Teknologi (PKT) BPPT Gatot Dwianto, Indonesia sebagai negara yang beriklim tropis, perlu memanfaatkan energi surya yang saat ini tengah dikembangkan oleh berbagai pihak. Seperti dikonversi menjadi tenaga listrik.

"Pemanfaatan energi surya dengan menggunakan teknologi solar photovoltaic (PV) atau sel surya diharapkan mampu menjadi pilihan untuk menggantikan sumber energi primer untuk dikonversi menjadi tenaga listrik," ujar Gatot melalui pesan tertulis, Kamis (6/9).

Dia mengatakan, sebenarnya pemerintah Indonesia melalui berbagai kebijakan telah mendorong tumbuhnya manufaktur komponen pembangkit tenaga surya di dalam negeri. Misalnya melalui penerapan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) bagi procurement perangkat tenaga surya yang dilaksanakan instansi pemerintah dan BUMN untuk mendorong tumbuhnya industri komponen Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di dalam negeri.

Sementara itu, Direktur Pusat Pengkajian Industri Manufaktur Telematika dan Elektronika (PPIMTE) BPPT Andhika Prastawa mengungkapkan, pemanfaatan energi oleh konsumen rumah tangga, industri, dan transportasi terbilang jauh dari kata efisien. Hal ini tercermin dari perilaku pemilihan jenis energi untuk berbagai sektor yang belum efektif dan konsumsi energi yang lebih konsumtif serta rendahnya tingkat efisiensi peralatan.

Menurut prediksi German Federal Government terkait sumber energi primer dunia hingga tahun 2100, jelas dia, menunjukkan bahwa mulai tahun 2030 sumber energi primer yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan dunia (minyak, batubara dan gas bumi) akan mengalami penurunan drastis dan akan digantikan dengan sumber energi terbarukan terutama energi surya.

"Roadmap tersebut diharapkan dapat menjadi rujukan menyusun kebijakan pengembangan industri manufaktur komponen PLTS di Indonesia. Selain menjadi alternatif sumber energi ramah lingkungan, dan menggantikan sumber energi primer untuk dikonversi menjadi tenaga listrik," ungkap dia.

Dengan begitu, optimalisasi pemanfaatan tenaga surya dapat menjadi solusi pemenuhan kebutuhan listrik di masa mendatang, di lain pihak manufaktur perangkat pembangkit tenaga surya dapat menciptakan lapangan kerja baru serta efek ganda terhadap perekonomian.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement