Selasa 04 Feb 2020 09:35 WIB

Catatan Sejarah The Battle of The Somme Ditemukan

Catatan sejarah berbentuk buku harian ini ditulis Prajurit Arthur Edward Diggens.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Nora Azizah
 Buku harian tentara Inggris Perang Dunia I yang menceritakan Pertempuran Somme telah ditemukan (Foto: the battle of somme)
Foto: Flickr
Buku harian tentara Inggris Perang Dunia I yang menceritakan Pertempuran Somme telah ditemukan (Foto: the battle of somme)

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Buku harian tentara Inggris Perang Dunia I yang menceritakan Pertempuran Somme telah ditemukan. Buku harian itu ditulis dengan pensil oleh Prajurit Arthur Edward Diggens dari Royal Engineers.

Diggens mulai menulis pada 13 Februari 1916 dan berakhir pada 11 Oktober 1916. Pada 1 Juli 1916, ia menceritakan hari pertama Pertempuran Somme.

Baca Juga

“Sesuatu yang mengerikan, tidak pernah menyaksikan hal seperti itu sebelumnya. Setelah pengeboman sepekan, Jerman memasang parit mereka sendiri dan pasukan infanteri berpendapat setiap orang Jerman memiliki senapan mesin. Teman-teman kami dikalahkan,” tulis Diggens dalam buku hariannya, seperti yang dilansir dari Fox News, Selasa (4/2).

Menurut Imperial War Museum di London, pertempuran itu, yang berlangsung hingga 18 November 1916, adalah operasi gabungan besar-besaran antara pasukan Inggris dan Prancis yang berusaha menerobos pertahanan Jerman di Front Barat. Lebih dari satu juta tentara Inggris, Prancis dan Jerman terbunuh, terluka atau ditangkap dalam aksi itu.

Museum ini menjelaskan hari pertama pertempuran yang terkenal itu mengakibatkan lebih dari 57.000 korban Inggris dengan 19.240 di antaranya terbunuh. Ini merupakan hari paling berdarah dalam sejarah militer Inggris. Rumah lelang Hansons mencatat seorang prajurit tewas setiap 4,4 detik selama serangan awal.

Buku harian Diggens ada di sebuah kotak yang ditemukan di sebuah gudang di Leicestershire, yang berada di wilayah Midlands Inggris. Barang-barang militer lain yang tidak terkait juga ada di dalam kotak. Pakar Hansons, Adrian Stevenson mengatakan pemiliknya tidak tahu itu barang apa, tetapi mengatakan ibunya adalah penerima pusaka keluarga lama.

“Merupakan misteri lengkap bagaimana buku harian tentang Somme ini berakhir di Midlands, khususnya ketika Arthur di London. Saya baru saja lega bagian penting dari sejarah militer telah ditemukan dan sekarang dapat dilestarikan,” kata Stevenson.

Setelah ditemukan di gudang, buku harian itu dibawa ke acara penilaian Hansons. Mereka akan melelang buku harian itu pada 20 Maret mendatang dan memiliki harga panduan 390 dolar AS hingga 521 dolar AS ( sekitar Rp 5,3 juta hingga Rp 7,1).

Stevenson mengungkapkan ia sempat khawatir Diggens adalah korban konflik saat melihat buku harian tiba-tiba berakhir pada 11 Oktober 1916. Namun, ternyata ia selamat Perang Dunia I, kembali pada orang-orang yang dicintainya di Inggris dan menjadi seorang suami dan ayah.

“Ia melanjutkan untuk menikahi kekasihnya semasa perang, Alice (nee Phillips) pada 1919 dan menjadi ayah. Alice melahirkan seorang putra pada 1910 yang juga dinamai Arthur,” ujarnya.

Sebelum berperang di Front Barat, Diggens mengambil bagian dalam kampanye Gallipoli di Turki yang mengakibatkan kekalahan bagi sekutu. Sedihnya, buku harian Gallipoli yang ditulis Diggens telah hilang.

“Kami juga tahu mengapa buku hariannya berakhir tiba-tiba. Alice mengiriminya buku alamat baru yang ia gunakan sebagai buku harian sejak Oktober 1916. Itu pun telah hilang,” kata Stevenson.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement