Jumat 08 Nov 2013 03:03 WIB

Dinosaurus Ditemukan di Utah, Masih Kerabat T-Rex

Gambaran leluhur Tyrannosaurus rex, Lythronax, dari tulang belulang yang ditemukan di Utah, Amerika Serikat.
Foto: theguardian.com
Gambaran leluhur Tyrannosaurus rex, Lythronax, dari tulang belulang yang ditemukan di Utah, Amerika Serikat.

REPUBLIKA.CO.ID, UTAH -- Ilmuwan di Utah, Amerika Serikat (AS) mengatakan menemukan leluhur Tyrannosaurus rex (T-Rex), pemangsa dengan tengkorak tebal dan bergigi besar, yang dijuluki raja pemburu.

Tulang belulang dinosaurus sepanjang 7,3 meter itu sedikit lebih kecil daripada T-rex dan sekitar 10 juta tahun lebih tua. Temuan itu diungkapkan ke publik di Natural History Museum, Utah, di Salt Lake City, pada Rabu (6/11) dan pengumuman penemuan spesies itu disiarkan dalam jurnal ilmiah Plos One. Para ilmuwan berharap penemuan itu akan membantu pemahaman mengenai ekosistem predator tersebut.

Kerangka dinosaurus itu ditemukan oleh pekerja Biro Federal Manajemen Pertanahan di timur Utah pada 2009. Penelitian pun dilakukan dan ilmuwan menamakan binatang tersebut sebagai Lythronax argetes atau raja pemburu karena giginya yang besar dan penampilan dominan sebagai pemangsa.

"Penemuan Lythronax menarik mundur evolusi kelompok yang menurunkan T-rex, sesuatu yang tidak kita pahami sebelumnya," kata Mark Loewen, pakar geologi pada Universitas Utah yang memimpin penggalian dinosaurus baru ini. "Lythronax seperti paman buyutnya T-rex," katanya.

Pakar paleontologi sebelumnya memperkirakan bahwa anggota keluarga dengan karakteristik seperti T-rex, yaitu badan besar, lengan kecil, tengkorak tebal, dan mata lurus ke depan, dan berumur sekitar 70 juta tahun. Namun Lythronax memperlihatkan tanda bahwa ia setidaknya berumur 80 juta tahun.

Seperti kerabatnya, Lythronax diyakini merupakan pemangsa utama pada masanya, tersebar dari Meksiko hingga Alaska, termasuk sebagian Utah, pada fasa Campanian periode Cretaceous akhir.

"Hal yang menarik adalah penemuan ini menunjukkan bahwa tyrannosaurus terakhir yang diketahui berada di wilayah selatan Amerika Utara bukannya Asia atau Amerika Utara jauh, seperti diduga sebelumnya," kata Andrew Farke, kurator museum paleontologi Raymond M Alf di Claremont, California.

Foto sisa fosil dari spesies baru ditemukan itu dikirim ke Loewen dan timnya segerea setelah ditemukan di selatan monumen nasional Grand Staircase Escalante di perbatasan Utah-Colorado. Tim tersebut membutuhkan waktu dua tahun untuk mengumpulkan, mengawetkan, dan menyusun kembali tulang belulang itu. Mereka pun mempelajari tulang spesies keluarga T-Rex, seperti di Cina, Birmingham, Alabama, Washington DC, dan New York.

Pakar paleontologi Peter Roopnarine yang mempelajari ekologi periode dinosaurus untuk Akademi Sains California. Roopnarine mengatakan dengan mempelajari Lythronax akan terungkap lebih banyak lagi mengenai ekosistem pada masa hidupnya. "Ini akan mengubah pemahaman kami mengenai sistem ekosistem tua ini," kata Roopnarine.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement