REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Telekomunikasi Indonesia menargetkan tambahan sekitar satu juta pelanggan untuk produk akses Internet cepat "Speedy" pada tahun 2011.
Operation Vice President Public Relation Telkom, Agina Siti Fatimah, dalam keterangan pers , Selasa, menjelaskan bahwa pelanggan Speedy terus tumbuh secara signifikan dan telah mencapai 1,7 juta pelanggan hingga akhir tahun 2010.
"Telkom terus menggenjot pemasaran Speedy dengan target pencapaian 2,5 juta hingga 2,7 juta pelanggan hingga akhir tahun 2011," ujarnya.
Secara nasional, lanjut Agina, Telkom masih sangat dominan dalam pemasaran produk akses internet cepat dengan menguasai sekitar 80 persen pangsa pasar dibandingkan kompetitor lain.
Telkom juga terus melakukan berbagai inovasi dan pengembangan produk Speedy, seperti peningkatan kualitas jaringan dan infrastruktur, serta memperbanyak konten untuk memenuhi berbagai segmen pelanggan.
"Tidak hanya sisi kecepatan akses yang ditingkatkan, tetapi juga `bandwidth`. Misalnya, pelanggan Speedy dengan kecepatan akses satu Mbps, infrastrukturnya harus lebih bagus dari sekarang sehingga akses internetnya bisa lebih nyaman," tambah Agina.
Ia menambahkan kapasitas jaringan Speedy saat ini mampu melayani hingga 2,5 juta pelanggan dan masih akan terus ditingkatkan sesuai kebutuhan yang ada.
Strategi lain yang digunakan Telkom untuk meningkatkan penetrasi pelanggan Speedy, adalah strategi `bundling` dengan produk-produk Telkom lainnya, seperti YesTV (Telkom Vision) dan telepon rumah, serta penerapan skema tarif yang lebih menarik.
Agina Siti Fatimah juga mengatakan Telkom akan tetap mempertahankan layanan internet cepat Speedy yang betul-betul tanpa batas (real unlimited), baik dari segi waktu maupun kuota.
Selama ini, masih terjadi salah penafsiran dari pengguna internet terkait layanan internet tanpa batas tersebut.
"Kendati paketnya `unlimited`, kenyataannya tidak demikian karena kecepatan akses dan kuotanya tergantung dari paket layanan yang ditawarkan. Semakin cepat dan semakin banyak kuotanya, tarifnya semakin mahal," ujarnya.
Ia menegaskan yang namanya akses internet "unlimited" seharusnya memang tidak dibatasi kuota atau waktu.