REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--XL serius mengembangkan layanan machine to machine (M2M) di Indonesia. pada tahun pertama pengembangan layanan ini, XL berhasil meraup 92 ribu pelanggan.
''Tahun 2013, kami berharap bisa menggaet 1 juta pelanggan,'' kata GM Marketing Product Development E&C, Agus Iljusiantono. Aguspun optimisis mampu menggaet pelanggan sebanyak itu. Agus optimistis target itu bakal tercapai mengingat potensi pasar yang ada saat ini.
Menurut Agus, potensi pasar M2M di Indonesia sangat besar. Hanya saja pasar membutuhkan edukasi yang intens. ''Ini pengalaman di lapangan, mereka umumnya menanggapi positif layanan M2M,'' kata Agus di Jakarta, Kamis (11/10).
Menurut Agus, selain memberikan edukasi pihaknya juga menawarkan ujicoba layanan. ''Setelah melakukan ujicoba, pelanggan umumnya tertarik menggunakan layanan kami,'' kata Agus.
Untuk layanan M2M, XL memiliki produk antara AMR (Automated Meter Reader), POS (Point Of Sales), EMS (Enterprise Mobile Solutions) / Sales Force, X-Locate, dan XL Mobile Xurveillance. AMR digunakan PLN untuk memonitor tegangan listrik. POS antara lain diterapkan untuk ATM dan EDC. EMS antara lain digunakan inventory dan transportasi.
Sebagian besar layanan M2M XL masih dimanfaatkan pelanggan korporat. ''Ada juga pelanggan ritel, misalnya Xlocate yang digunakan untuk mengetahui posisi mobil atau motor, atau XL mobile Xurveillance solusi pengawasan pada lokasi / area tertentu melalui kamera,''kata Agus.
Ihwal pengembangan M2M di Indonesia, Agus melihat XL memang tidak bisa sendirian. '' Kami mengajak operator lain mengembangkan hal yang sama. Layanan M2M bukan kompetisi, tetapi koordinasi,'' kata Agus.
Menurut Agus, semakin banyak operator menyediakan layanan ini, akan semakin banyak device yang tersedia di pasaran. ''Ini akan menekan harga device. Dengan harga terjangkau, akan semakin banyak pelanggan yang memanfaatkan layanan ini,'' katanya.
Dengan device yang semakin terjangkau, kualitas layanan yang semakin baik dan meluas, layanan M2M akan berkembang di Indonesia.
Ikuti Whatsapp Channel Republika