REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--XL Axiata optimistis dengan perkembangan bisnis digital service. Operator ini menargetkan market share hingga 30 persen serta memberi kontribusi terhadap revenue secara keseluruhan antara 5-7 persen.
''Digital service memiliki prospek yang bagus di Indonesia,'' kata Direktur Digital Service XL, Dian Siswarini. Menurut Dian, XL merintis layanan ini sejak akhir tahun 2011 dan diharapkan mampu memberi kontribusi terhadap revenue XL pada tahun 2015.
Mengutip sebuah riset Dian menyatakan pada tahun 2015 secara global nilai digital service secara global mencapai 575 juta dolar AS. Di Indonesia sendiri nilai layanan ini diperkirakan mencapai Rp 10 triliun.
Sekalipun masih tergolong muda layanan digital service XL mendapat respon postif berbagai kalangan. Tahun ini layanan ini digunakan sekitar 300 korporat. XL juga menjalin kerjsama dengan sekitar 6.000 mitra.
Kinerja layanan ini juga menggemberikan. Tahun 2013 tercatat ada pertumbuhan sekitar 60 persen dibandingkan dengan tahun 2013. Tahun 2014, digital service ditarget tumbuh 65 persen.
Memperhatikan trend pertumbuhan digital service di XL, ia optimismis market share 30 persen bisa dicapai. ''Secara tradisional market share XL adalah 20 persen, untuk digital service kami menargetkan 30 persen,'' kata Dian.
Ada beberapa faktor yang disebut Dian ikut mendukung pertumbuhan digital service secara umum. Yakni makin meningkatnya kebutuhan akan layanan data di pelanggan seluler. Ia menyebut perttumbuhan pengguna layanan internbet mencapai 20-30 persen.
'' Penetrasi smartphone juga mengalami peningkatan, saat ini pangsa pasarnya mencapai 20 persen,'' katanya.Masih terkait dengan smartphone, Dian menyatakan bahwa produk-produk baru yang masuk ke Indonesia belakangan didominasi smartphone. Terutama sekali smartphone yang mengusung sistem operasi Android.
Di ringkat korporasi dan kelompok usaha kecil dan menengah ada peningkatan akan kebutuhan solusi digital. ''Sumber daya untuk pengembangan layanan ini juga memadai, '' katanya.