Array ( [0] => Array ( [id] => sqzt98502 [title] => Array ( [0] => Tantangan Menuju Swasembada Pangan, Fokus Pada Komoditas Utama ) [date] => Array ( [0] => 2025-02-01 14:10:20 ) [url] => Array ( [0] => /sqzt98502/tantangan-menuju-swasembada-pangan-fokus-pada-komoditas-utama ) [redaktur] => Array ( [0] => Lida Puspaningtyas ) [reporter] => Array ( [0] => Frederikus Dominggus Bata ) [taiching] => Array ( [0] => Pada 2023, BPS mencatat pemerintah melakukan impor beras 3,06 juta ton. ) [timestamp] => Array ( [0] => 1738393820 ) [channel] => Array ( [0] => ekonomi [1] => pertanian ) [image] => Array ( [0] => 061690400-1725447175-830-556.jpg ) [image_source] => Array ( [0] => Republika/Prayogi ) [image_caption] => Array ( [0] => Epon Sukarsi (54) memanen padi yang ditanam di lahan kosong kawasan pinggiran Kanal Banjir Timur (KBT) , Duren Sawit, Jakarta, Rabu (4/9/2024). Panen ini merupakan panen perdana dan rencananya padi hasil panen tersebut sebagian akan dikonsumsi dan sebagian dijual untuk modal tanam kembali.Menurut Epon sudah banyak tetangganya yang meminta beras dari hasil panennya. Namun dia masih mencari tempat/jasa penggilingan padi terdekat. ) [tag] => Array ( [0] => swasembada pangan [1] => beras [2] => padi [3] => bps [4] => impor ) [content] => Array ( [0] => <p>REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Swasembada pangan salah satu gagasan besar pemerintahan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka. Di berbagai kesempatan Presiden Prabowo terus menyuarakan hal itu.</p> <p>Sebuah target besar yang tentu saja menantang. Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) Dwi Andreas Santosa mengatakan, jika bicara pangan, cakupannya luas. Menurutnya saat ini ada 12 komoditas dengan total volume impor mencapai 29,9 juta ton, berdasarkan catatan 2023.</p> <p>"Nah sekarang kalau kita bicara soal swasembada pangan, berarti impornya harus nol semua, dan harus dipenuhi dari produksi dalam negeri," kata Andreas kepada <em>Republika, </em>Sabtu (1/2/2025).</p> <p>Ia menyarankan pemerintah sebaiknya memakai istilah swasembada berdasarkan komoditas tertentu. Teranyar Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan mengatakan pemerintah telah memberlakukan larangan impor bagi empat komoditas pangan. Itu antara lain beras, jagung, gula dan garam.</p> <p>Di antara sederet komoditas yang disebutkan di atas, beras berada di sektor terdepan. Kementerian Pertanian (Kementan) melakukan berbagai langkah nyata guna meningkatkan produksi. Menurut Menteri Pertanian Andi Amran Sulaeman, memakai catatan Badan Pusat Statistik (BPS), produksi padi tahun ini mengalami peningkatan.</p> <p>Dwi menilai tindakan pemerintah memberhentikan impor beras pada 2025, sudah seharusnya. Ia menjelaskan beberapa penyebab. Pertama, pada 2023, BPS mencatat pemerintah melakukan impor beras 3,06 juta ton. Lalu pada 2024, sebut Dwi, pemerintah membeli beras dari luar negeri sekitar 4,2 juta ton. Itu impor beras terbesar sepanjang 25 tahun terakhir.</p> <p>"Sudah barang tentu, impor tersebut berperan besar terhadap stok awal di tahun 2025," ujarnya.</p> <p>Lalu perihal kenaikan produksi padi di awal 2025. Andreas berpendapat, keadaan demikian sudah selayaknya terjadi. Pasalnya, angka kenaikan dibandingkan dengan situasi 2024. Situasi 2024, merupakan momen di mana produksi padi Indonesia terendah sepanjang sejarah. Itu karena efek el nino pada 2023.</p> <p>Ia mendengar berbagai gebrakan kementan untuk meningkatkan produksi komoditas beras ini. Strateginya terbagi dua, yakni, pertama ekstensifikasi berupa cetak sawah baru, perluasan lahan, optimalisasi lahan rawa, dan sebagainya. Berikutnya intensifikasi yaitu, perbaikan irigasi, penambahan bibit unggul, pupuk, dll.</p> <p>Menurut Andreas yang terpenting adalah bagaimana hasilnya nanti. Itu akan menjawab tantangan sebenarnya. Setelah 2025, berapa jumlah stok beras dalam negeri.</p> <p>"Pertanyaannya berkelanjutan atau tidak? Harus diingat, swasembada beras 2025, ditopang oleh impor beras tahun 2024, dan 2023. Bisa dibayangkan, stok beras 2026 menurun, kecuali terjadi lonjakan produksi luar biasa," tutur Pengamat Pertanian ini.</p> <p>Ia menilai ada cara lebih ampuh untuk meningkatkan produksi. Ia menyarakan pemerintah fokus membenahi kesejahteraan petani. Bagaimana caranya? Dengan menjaga harga panen tetap tinggi.</p> <p>Dwi mengakui, untuk padi, dalam dua tahun terakhir harga pembelian pemerintah (HPP) membaik. Saat ini HPP gabah kering panen (GKP) di angka Rp 6.500 per kg. Itu berdasarkan aturan yang dikeluarkan Badan Pangan Nasional (National Food Agency/NFA).</p> <p>"Kalau kesejahteraan petani meningkat, harga jual produk yang mereka hasilkan bisa dihargai dengan layak. Otomatis petani bersemangat tanam," ujarnya.</p> <p>Ketika petani bersemangat tanam, menurut Dwi, itu menjadi kunci peningkatan produksi. Dengan begitu, para petani bakal berusaha mempertahankan dan menambah luas tanamnya. Pasalnya kondisi di lapangan sudah menguntungkan.</p> <p>Khusus di beras saja, ada beberapa langkah solutif yang telah dan akan diambil. Itulah mengapa pembicaraan mengenai pangan secara keseluruhan, lebih luas. Dwi sempat menyinggung komoditas seperti bawang putih, kedelai, gandum, daging sapi, juga gula yang masih harus diimpor dalam jumlah besar.</p> <p>Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menjelaskan pembenahan sektor pertanian tidak hanya berfokus pada beras, tetapi juga pada komoditas pangan lainnya. "Kita mulai dengan beras sebagai bahan pokok utama. Dalam sektor pertanian, kita pastikan semua komponen seperti pupuk, penyuluh, irigasi, dan benih sudah beres," jelasnya.</p> <p>Pemerintah menargetkan Indonesia tidak hanya mencapai swasembada, tetapi juga menjadi eksportir dan lumbung pangan dunia. Dengan berbagai potensi yang dimiliki, Wamentan optimistis Indonesia mampu menjadi lumbung pangan dunia.</p> ) [_version_] => 1822838038801154048 ) [1] => Array ( [id] => sqisdx456 [title] => Array ( [0] => Marketplace PaDi Ambil Langkah Strategis Permudah UKM ) [date] => Array ( [0] => 2025-01-23 09:32:21 ) [url] => Array ( [0] => /sqisdx456/marketplace-padi-ambil-langkah-strategis-permudah-ukm ) [redaktur] => Array ( [0] => Gilang Akbar Prambadi ) [taiching] => Array ( [0] => Kehadiran marketplace B2B memang membawa keterbukaan akses pasar bagi UKM. ) [timestamp] => Array ( [0] => 1737599541 ) [channel] => Array ( [0] => ekonomi [1] => finansial ) [image] => Array ( [0] => pasar-digital-padi-umkm-telkom_250123093206-945.jpg ) [image_source] => Array ( [0] => Dok. Bumn ) [image_caption] => Array ( [0] => Pasar Digital (PaDi) UMKM Telkom. ) [tag] => Array ( [0] => bumn [1] => padi [2] => telkom ) [content] => Array ( [0] => <p>REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dari 64 juta UKM di Indonesia, hanya 12% nya saja yang sudah mengadopsi teknologi digital<br />secara efektif. Begitu data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) bulan Agustus silam. UKM memang<br />terbukti telah menyumbang sebanyak 60% Produk Domestik Bruto (PDB) nasional dan menjadi<br />pilar ekonomi bangsa kita yang cukup kuat. Hanya saja, penetrasi digital masih menjadi kendala<br />bagi banyak UKM untuk masuk ke pasar yang lebih luas.<br />Kehadiran marketplace B2B memang membawa keterbukaan akses pasar bagi UKM. Lebih dari<br />itu, untuk memberikan layanan dan dampak yang lebih baik kepada penggunanya, marketplace<br />perlu memiliki fungsi ataupun fitur-fitur yang outstanding. Seperti fitur untuk bisa mendapatkan<br />penawaran dan negosiasi secara otomatis; fitur yang bisa membantu dalam proses administrasi<br />pembayaran; ataupun fungsi untuk pengajuan pinjaman.<br />PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) paham benar hal ini, maka lewat Pasar Digital<br />(PaDi) UMKM yang sudah dilengkapi dengan berbagai fitur unggulan, Telkom mengundang<br />seluruh UKM di Indonesia untuk bergabung menjadi penjual di marketplace B2B PaDi UMKM.<br />Sekaligus pula mengajak seluruh perusahaan swasta dan BUMN untuk berbelanja pengadaan<br />barang dan jasa lewat fitur-fiturnya yang sangat memudahkan.<br />Fitur unggulan PaDi UMKM berupa Tender Kilat dan Termin. Tender Kilat merupakan fitur<br />yang mempercepat proses pengadaan barang dan jasa karena memungkinkan perusahaan (atau<br />pembeli) mendapatkan penawaran dari berbagai UKM (atau penjual) dalam waktu singkat.<br />Antara penjual dan pembeli dalam melakukan penawaran atau negosiasi sehingga pembeli bisa<br />memperoleh harga yang kompetitif. Penjual juga diuntungkan karena memiliki kesempatan<br />untuk mengajukan penawaran secara efisien tanpa proses administrasi yang biasanya<br />membutuhkan waktu dan biaya.<br />Fitur unggulan kedua yaitu Fitur Termin ditujukan untuk mempermudah masalah pembayaran.<br />Fitur ini bisa digunakan pembeli setelah penjual mengaktifkannya. Termin pembayaran<br />maksimal sebanyak 5 termin. Metode pembayarannya sendiri memiliki variasi batas waktu; 7<br />hari; 14 hari; dan 30 hari. Fitur ini membuat proses pembayaran menjadi lebih fleksibel baik dari<br />budget yang dianggarkan pembeli.<br />Selain itu, PaDi UMKM juga menawarkan pembiayaan berupa pinjaman dana yang dapat<br />diajukan oleh penjual. Syaratnya mudah, penjual adalah UKM yang telah terdaftar di<br />marketplace PaDi UMKM. Penjual dapat mengajukan pinjaman sampai Rp5 miliar cukup<br />menggunakan Purchase Order (PO) dan Invoice di PaDi UMKM.<br />Tidak sedikit UKM yang telah memanfaatkan fitur-fitur unggulan PaDi ini. Satu dari ratusan ribu<br />UKM yang telah bergabung menjadi penjual di PaDi dan merasa diuntungkan adalah PT Sinar<br />Bersih Sukses Jaya. Sudah empat tahun mereka berjualan di marketplace PaDi dengan<br />menyediakan peralatan kebersihan dan kebutuhan kantor.<br />“Saya bergabung menjadi seller di PaDi UMKM sejak tahun 2020, harapannya ingin<br />meningkatkan penjualan dan menjangkau pelanggan yang lebih luas,” kata Monica selaku<br />owner.<br />Seperti yang Monica harapkan, PaDi UMKM berhasil membuat bisnisnya berkembang dan<br />mendapat lebih banyak pelanggan B2B. Sekurang-kurangnya dalam sebulan bisnisnya berhasil<br />mencatatkan transaksi sebesar 30 juta rupiah dalam sebulan bahkan pernah melejit sampai 1,2<br />miliar!<br />Semua itu tak terlepas dari kemudahan yang dihadirkan PaDi di marketplace dengan fitur-fitur<br />unggulannya. Monica secara terang-terangan mengaku terbantu dengan adanya fitur tersebut.<br />“Terlebih dengan adanya fitur Tender Kilat yang membuat kami bisa segera tahu kebutuhan di<br />suatu perusahaan atau BUMN sehingga kami bisa langsung mengajukan penawaran,” tambah<br />dia.</p> ) [_version_] => 1822005177006161920 ) [2] => Array ( [id] => snx5ht502 [title] => Array ( [0] => Anomali Deflasi Beras di Tengah El Nino dan Kekeringan ) [date] => Array ( [0] => 2024-12-03 20:01:05 ) [url] => Array ( [0] => /snx5ht502/anomali-deflasi-beras-di-tengah-el-nino-dan-kekeringan ) [redaktur] => Array ( [0] => Lida Puspaningtyas ) [taiching] => Array ( [0] => Pada November 2024, harga beras mengalami penurunan sebesar 0,45 persen. ) [timestamp] => Array ( [0] => 1733230865 ) [channel] => Array ( [0] => ekonomi [1] => pertanian ) [image] => Array ( [0] => produksi-padi-melampaui-ekspektasi-pada-november_241203200042-818.jpg ) [image_source] => Array ( [0] => Dokumen ) [image_caption] => Array ( [0] => Produksi padi melampaui ekspektasi pada November 2024. ) [tag] => Array ( [0] => adv [1] => padi [2] => produksi padi [3] => deflasi [4] => bps ) [content] => Array ( [0] => <p>REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di tengah kondisi El Nino yang memperburuk kekeringan di berbagai daerah, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat anomali berupa deflasi pada komoditas beras. Pada November 2024, harga beras mengalami penurunan sebesar 0,45 persen dengan andil deflasi sebesar 0,02 persen. Deflasi ini terjadi di 26 provinsi, dengan penurunan terdalam tercatat di Papua Pegunungan sebesar 4,64 persen.</p> <p>Plt. Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, menjelaskan bahwa penurunan harga ini didorong oleh panen di sejumlah sentra produksi. “Gabah kering panen (GKP) dan gabah kering giling (GKG) mengalami penurunan harga, termasuk beras medium dan premium,” ujar Amalia dalam konferensi pers, Senin (2/12/2024).</p> <p>Panen di beberapa daerah seperti Bali dan Jambi menunjukkan kontribusi signifikan. “Di Bali, panen Tabanan meningkatkan stok gabah, sementara di Jambi, banyak gabah yang tersimpan di penggilingan,” jelasnya.</p> <p>Adapun penyebab deflasi beras terjadi karena penurunan harga mulai dari gabah kering panen (GKP), gabah kering giling (GKG), beras medium, dan premium. </p> <p>Untuk diketahui, harga gabah Kering Panen turun sebesar 1,86 persen secara bulanan (month to month) dan 6,18 persen secara tahunan (year on year). Sementara untuk gabah kering giling turun sebesar 1,84 persen secara bulanan dan sebesar 8 persen secara tahunan.</p> <p>Adapun rata-rata harga beras di penggilingan pada bulan November 2024 turun sebesar 1,23 persen secara bulanan dan sebesar 3,79 secara tahunan.</p> <p>"Secara nasional penurunan harga GKP terdalam memang ada di Bali dan Jambi. Bali terjadi peningkatan stok karena memang terjadi panen Tabanan, Jambi ini terlihat banyak stok gabah di penggilingan," ungkapnya.</p> <p>Deflasi ini menjadi fenomena unik mengingat tekanan inflasi beras biasanya meningkat selama periode kekeringan. Namun, pada tahun ini, program intensifikasi lahan rawa, ekstensifikasi, dan penggunaan teknologi serta mekanisasi dari Kementerian Pertanian (Kementan) berhasil menjaga stabilitas produksi.</p> <p>Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan, Moch. Arief Cahyono, menyatakan bahwa Kementan terus berupaya memperkuat produksi pangan. “Kami menyiapkan benih, pupuk, dan sarana produksi lainnya untuk memastikan keberlanjutan produksi,” katanya.</p> <p>Selama tahun 2024, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memasifkan pemberian bantuan pompa dan menggiatkan optimasi lahan rawa (oplah). Dengan pompanisasi, sawah tadah hujan yang sebelumnya hanya bisa tanam satu kali, bisa meningkat meningkat menjadi dua bahkan tiga kali tanam dalam setahun. Sementara melalui oplah, pemerintah meningkatkan indeks pertanaman dan produktivitas melalui penataan sistem tata air dan penataan lahan rawa. </p> <p>“Program pompanisasi telah mengairi lebih dari 1,1 juta hektare lahan tadah hujan. Jadi dampaknya terhadap peningkatan produksi sangat signifikan,” sebut Arief. </p> <p>Menurut Arief, hal ini menunjukkan bahwa meskipun dihadapkan pada tantangan cuaca ekstrem, program terobosan dari Mentan Amran telah mampu menjaga ketahanan pangan Indonesia.</p> <p>Sebelumnya, Presiden RI Prabowo Subianto mengungkapkan produksi pangan Indonesia mengalami kenaikan. Bahkan, cadangan beras di Indonesia saat ini terbesar selama beberapa tahun terakhir. Presiden Prabowo pun optimistis Indonesia dapat mencapai swasembada pangan pada 2025. </p> <p>“Yang ada di gudang kita saya kira 2 juta ton dan sangat besar. Keyakinan saya 2025 kita tidak akan impor lagi. Bahkan cadangan kita cukup. Ini berita yang sangat baik dan ini sekali lagi karena kerja kera saudara saudara,” jelasnya.</p> <p>Mendukung pernyataan Presiden, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan mengatakan bahwa stok beras nasional saat ini mencapai 8 juta ton hingga akhir tahun ini. </p> <p>“Stok beras kita sangat mencukupi, dengan 2 juta ton di Bulog dan 6 juta ton lebih di masyarakat,” tambah Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan. </p> ) [_version_] => 1817424288406306816 ) [3] => Array ( [id] => si17nd451 [title] => Array ( [0] => Wamentan: Optimasi Pompanisasi Pertanian di Jabar Terus Berjalan ) [content] => Array ( [0] =>REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mengatakan bahwa optimasi penggunaan pompanisasi dalam meningkatkan produktivitas pertanian di Provinsi Jawa Barat (Jabar) sudah berjalan baik.
"Kami merasa puas dan optimistis pelaksanaan pompanisasi di Jawa Barat berjalan sesuai target yang sudah ditentukan," kata Wamentan dalam keterangan di Jakarta, Sabtu.
Wamentan meninjau langsung pompa yang terpasang di Desa Bojongkunci, Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Garut, dan Desa Sumbersari, di Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Sudaryono menyampaikan bahwa setelah melakukan pemeriksaan, menunjukkan pompa air berfungsi dengan baik di daerah tersebut.
Bahkan, ia juga merasa sangat terharu melihat partisipasi masyarakat yang secara swadaya mengumpulkan iuran untuk memasang pipa sepanjang 2 kilometer.
"Tadi saya cek pompanya nyala, bahkan masyarakat secara swadaya melakukan iuran melakukan pipanisasi sendiri sejauh 2 kilometer," ujarnya.
Menurutnya, program itu terbukti bermanfaat bagi para petani, yang memanfaatkan fasilitas tersebut untuk membantu kegiatan pertanian mereka di lapangan.
"Ini betul-betul kami sangat terharu bahwa ternyata program ini mengena sampai kepada petani, dimanfaatkan petani dan membantu petani di lapangan," kata Sudaryono.
Kementerian Pertanian (Kementan) bersama pemerintah daerah (provinsi, kabupaten/kota) serta TNI gencar menjalankan program pompanisasi sebagai upaya akselerasi pertanaman menghadapi kekeringan dengan mengoptimalkan pemanfaatan sumber air.
Khusus untuk irigasi perpompaan, kegiatan itu dilakukan secara swakelola dengan pola padat karya, dengan melibatkan partisipasi penuh anggota kelompok tani penerima bantuan dari tahap perencanaan, pelaksanaan dan pemanfaatan serta pemeliharaan.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) menyebutkan program pompanisasi yang digulirkan Kementerian Pertanian (Kementan) memiliki dampak positif terhadap kenaikan produksi dan kesejahteraan petani.
"Kami bersyukur karena program pompanisasi berdampak besar pada peningkatan produktivitas," kata Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Pemprov Jawa Barat Dadan Hidayat usai mendampingi Wakil Menteri Pertanian Sudaryono di Desa Sumbersari, Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung.
Menurutnya, pemanfaatan lahan yang berujung kepada peningkatan produksi dan sekaligus bisa menyejahterakan para petani.
"Saya yakin bisa karena yang tadinya tidak berpenghasilan kini sudah merasakan," ujarnya.
Dia mengatakan, bantuan pompa untuk Jabar mencapai 7.334 unit. Meski demikian, dia mengungkapkan masih dibukanya peluang penambahan apabila masyarakat dan petani masih membutuhkan.
"Terutama seiring dengan potensi lahan tadah hujan. Jadi silakan usulkan kembali dan kami dialokasikan sampai 10.000 pompa, yang sudah mengusulkan dan diverifikasi sudah 2.568 pompa," katanya pula.
Dadan menambahkan, Jabar sudah memiliki target penambahan areal tanam baru sebesar 111.850 hektare yang terdiri dari dua jenis yaitu lahan sawah tadah hujan, 114.178 hektare, dan sisanya padi gogo, 3.762 hektar.
"Saya yakin, karena pencapaian sekarang sudah di atas 85 persen, insya Allah sisanya bisa kita penuhi," kata Dadan.
) [date] => Array ( [0] => 2024-08-11 19:00:00 ) [url] => Array ( [0] => /si17nd451/wamentan-optimasi-pompanisasi-pertanian-di-jabar-terus-berjalan ) [taiching] => Array ( [0] => Wamentan meninjau langsung pompa yang terpasang di Desa Bojongkunci Garut. ) [timestamp] => Array ( [0] => 1723377600 ) [channel] => Array ( [0] => ekonomi [1] => pertanian ) [image] => Array ( [0] => ketua-dpd-partai-gerindra-jawa-tengah-jateng-sekaligus-wamentan_240802142208-867.jpg ) [image_source] => Array ( [0] => Dok Kementan ) [image_caption] => Array ( [0] => Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Tengah (Jateng) sekaligus Wamentan, Sudaryono. ) [tag] => Array ( [0] => wamentan [1] => sudaryono [2] => pompanisasi di garut [3] => sawah [4] => perairan sawah [5] => padi [6] => produksi padi ) [_version_] => 1807083074686550016 ) [4] => Array ( [id] => sghj4v423 [title] => Array ( [0] => Bangun Ekosistem UMKM, Kementerian BUMN Gelar Pasar Digital UMKM ) [content] => Array ( [0] => <p>REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian BUMN kembali menyelenggarakan Pasar Digital (PaDi) UMKM Hybrid Expo & Conference 2024, yang pada tahun ini menjadi penyelenggaraan kelima sejak diluncurkan pada 2020. Sekretaris Kementerian BUMN Rabin Indrajad Hattari mengatakan UMKM memiliki peran yang signifikan dalam pertumbuhan ekonomi. </p> <p>"Pemerintah terus berupaya mengoptimalkan peran UMKM melalui pembinaan, pendampingan, serta pembiayaan agar terus berkembang dan dapat bersaing di pasar global," ujar Rabin saat membuka PaDi UMKM Hybrid Expo 2024 & Conference 2024 di Gedung Sarinah, Jumat, Jakarta (11/7/2024).</p> <p>Rabin memaparkan nilai produk dalam negeri BUMN pada 2023 meningkat hingga Rp 917,2 triliun atau meningkat 67 persen dibanding tahun sebelumnya dan nilai belanja BUMN pada UMKM meningkat pesat mencapai 57 persen. Rabin mengatakan Kementerian BUMN mengapresiasi inisiatif pengembangan PaDi UMKM yang telah dilakukan selama empat tahun ini.</p> <p>"Semoga peran PaDi UMKM akan semakin inklusif dan lebih membantu UMKM agar lebih melonjak ke depannya," ucap Rabin. </p> <p>Staf Ahli Bidang Keuangan dan Pengembangan UMKM Kementerian BUMN Loto Srinaita Ginting mengatakan PaDi UMKM Expo 2024 berbeda dengan sebelumnya. Loto menyampaikan PaDi UMKM Expo 2024 dilengkapi juga dengan konferensi untuk membahas topik-topik aktual yang terkait pengembangan UMKM, Business Matching guna mempertemukan buyer group dari BUMN dengan para pelaku UMKM, <em>workshop</em> seputar kuliner, fashion, beauty, hingga seni.</p> <p>"Hal ini dilakukan dengan tujuan agar PaDi UMKM Expo tidak hanya dapat mendukung pemasaran produk-produk UMKM, tetapi juga meningkatkan wawasan dan kapabilitas para pelaku UMKM," ujar Loto.</p> <p>Loto berharap hal ini ini juga dapat membantu UMKM memperluas jaringannya sebagai bagian dari upaya untuk mendukung UMKM Go Digital dan Go Global. Loto mengatakan peran BUMN sebagai salah satu pilar utama perekonomian nasional sangat dibutuhkan dalam mendorong terbangunnya kemitraan strategis antara UMKM dengan berbagai pemangku kepentingan. </p> <p>"Langkah ini penting untuk menciptakan ekosistem yang mendukung pertumbuhan UMKM yang berkelanjutan," ucap Loto. </p> <p>Loto berharap UMKM dapat bersaing dengan perusahaan besar, masuk ke dalam pengadaan pemerintah dan rantai pasok BUMN, melakukan substitusi terhadap produk impor, bahkan menembus pasar global. Dengan demikian UMKM mampu berkontribusi lebih signifikan terhadap perekonomian Indonesia.</p> <p>"PaDi UMKM terus dikembangkan menjadi platform pengadaan kelas enterprise yang dapat dioptimalkan penggunaannya oleh pemerintah, BUMN, dan industri nasional, dengan pengadaan yang memihak pada industri nasional terutama UMKM," sambung Loto. </p> <p>Loto menjelaskan PaDi UMKM juga mengembangkan beberapa fitur baru, yang dapat memberikan kemudahan pembiayaan bagi UMKM melalui Purchase Order (PO) Financing, serta mendukung transparansi dan efisiensi. Loto mengatakan PaDi UMKM Hybrid Expo & Conference 2024 berlangsung di dua tempat yaitu Gedung Sarinah, Jakarta dari 11-14 Juli 2024 serta e-Walk Plaza, Balikpapan dari 18-21 Juli 2024. </p> <p>"Secara daring dapat diakses di aplikasi PaDi UMKM atau <em>website</em> www.padiumkm.id, yang diselenggarakan dari 11 Juli-10 Agustus 2024," kata Loto.</p> <p>Ajang PaDi UMKM Hybrid Expo & Conference 2024 didukung enam BUMN yaitu Pertamina, Telkom Indonesia, Angkasa Pura II, PT Pembangunan Perumahan, Jasa Marga, dan Biofarma.</p> <p> </p> ) [date] => Array ( [0] => 2024-07-12 07:38:55 ) [url] => Array ( [0] => /sghj4v423/bangun-ekosistem-umkm-kementerian-bumn-gelar-pasar-digital-umkm ) [redaktur] => Array ( [0] => Gita Amanda ) [reporter] => Array ( [0] => Muhammad Nursyamsi ) [taiching] => Array ( [0] => UMKM memiliki peran yang signifikan dalam pertumbuhan ekonomi. ) [timestamp] => Array ( [0] => 1720744735 ) [channel] => Array ( [0] => ekonomi [1] => bisnis ) [image] => Array ( [0] => pt-pupuk-indonesia-persero-bersama-holding-pt-perkebunan-nusantara_230613144740-279.jpg ) [image_source] => Array ( [0] => dok Pupuk Indonesia ) [image_caption] => Array ( [0] => Kementerian BUMN kembali menyelenggarakan Pasar Digital (PaDi) UMKM Hybrid Expo & Conference 2024, (ilustrasi) ) [tag] => Array ( [0] => padi [1] => padi umkm [2] => pasar digital umkm [3] => kementerian bumn ) [_version_] => 1804331632557031424 ) [5] => Array ( [id] => sfd2se456 [title] => Array ( [0] => Pertanian Cerdas Iklim Jadi Inovasi Agrobisnis untuk Adaptasi dengan Perubahan Iklim ) [date] => Array ( [0] => 2024-06-20 11:21:50 ) [url] => Array ( [0] => /sfd2se456/pertanian-cerdas-iklim-jadi-inovasi-agrobisnis-untuk-adaptasi-dengan-perubahan-iklim ) [redaktur] => Array ( [0] => Gilang Akbar Prambadi ) [reporter] => Array ( [0] => Antara ) [taiching] => Array ( [0] => Cerdas iklim dapat mengurangi kebutuhan pupuk dan air jadi dapat mengurangi biaya. ) [timestamp] => Array ( [0] => 1718857310 ) [channel] => Array ( [0] => ekonomi [1] => pertanian ) [image] => Array ( [0] => 051338200-1683102505-830-556.jpg ) [image_source] => Array ( [0] => Republika/Bowo Pribadi ) [image_caption] => Array ( [0] => Ilustrasi para petani memanen padi. ) [tag] => Array ( [0] => padi [1] => petani [2] => cerdas iklim ) [content] => Array ( [0] => <p>REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perubahan iklim dan kerawanan pangan menjadi tantangan besar bagi sektor pertanian, khususnya padi dan jagung sebagai tanaman terpenting di Indonesia. Gangguan terhadap kedua sektor tersebut akan menimbulkan guncangan di masyarakat dan ancaman terhadap target pembangunan nasional.<br />Pertanian cerdas iklim menjadi solusi dalam mengembangkan pertanian yang mampu beradaptasi dengan perubahan iklim. Dalam hal ini, agrobisnis berperan penting untuk menggenjot inovasi pertanian yang mampu mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) sekaligus meningkatkan ketahanan petani terhadap perubahan iklim. Keterlibatan agrobisnis dalam pertanian cerdas iklim secara konstruktif juga dapat mendukung pemerintah memenuhi target nasional pengurangan emisi karbon.<br />Salah satu bentuk dari pertanian cerdas iklim adalah benih padi cerdas iklim yang dikembangkan Botani Seed Indonesia, perusahaan milik IPB University. Direktur PT Botani Seed Indonesia Dadang Syamsul Munir mengungkapkan, pengembangan benih padi cerdas iklim dapat mengurangi kebutuhan pupuk dan air sehingga dapat mengurangi biaya perawatan padi.<br />“Benih cerdas iklim memiliki produktivitas tinggi namun low cost. Hal ini karena penggunaan pupuk lebih sedikit dan pemanfaatan air lebih efisien. Keunggulan-keunggulan tersebut menjadikan benih inovasi kami lebih adaptif terhadap perubahan iklim karena mampu mengurangi produksi emisi GRK,” kata Dadang dalam konferensi pers Inovasi Agrobisnis Melalui Pertanian Cerdas Iklim, Rabu (19/6/2024).<br />Dadang menambahkan, benih cerdas iklim juga adaptif terhadap iklim kering, . Pada tahun lalu, penjualan dari benih cerdas iklim mencapai 300 ton.<br />Bentuk pertanian cerdas iklim yang dilakukan PT Agrotama Tunas Sentosa adalah pengembangan produk pupuk berbasis mineral organik yang ramah lingkungan dan dapat mengurangi produksi gas metana.. PT ATS menjualnya dengan merek GPS (Gypsum – Polyhalite – Silica).<br />Direktur PT Agrotama Tunas Sarana Eddyko menjelaskan, pupuk ramah lingkungan ini berasal dari cangkang kerang-kerangan dan sedimen diatom yang ditambang tanpa proses kimiawi sehingga lebih aman bagi tanaman dan lingkungan.<br />“Pupuk ini mengandung unsur hara makro sekunder yang dapat membantu meningkatkan kesehatan dan hasil tanaman serta memperbaiki dan menjaga kesuburan tanah. Penggunaan pupuk ini juga mampu menetralkan keasaman tanah sehingga menghambat pertumbuhan bakteri metanogenik yang menghasilkan gas methana,” kata Eddyko dalam kegiatan yang digelar PRISMA dan Katadata itu. <br />Eddyko menambahkan, PT Agrotama Tunas Sarana berkolaborasi dengan petani kunci bawang merah dan Dinas Pertanian Sumatera Utara dalam mendorong adopsi penggunaan pupuk komersil berbasis mineral-organik yang bisa meningkatkan hasil panen dan juga memperbaiki kondisi tanah dan menekan pencemaran lingkungan.<br />Perwakilan dari PRISMA Medhat Kemal menambahkan, PRISMA bekerja sama dengan produsen benih jagung di NTT dalam mengembangkan ketersediaan benih jagung adaptif iklim kering di pasar komersial. Salah satunya adalah benih jagung varietas Lamuru dan Jakarin yang merupakan hasil penelitian dari Balai Pengujian Standar Instrumen Tamaman Serealia Maros. <br />“Banyak petani sudah merasakan keunggulan benih ini namum sulit untuk mendapatkan akses ini karena selama ini mereka mendapatkan itu dari pemerintah secara subsidi. Karena itu, kami bekerja bersama produsen benih lokal yang berada di Beu, Manggarai Timur, dan Sika untuk mempermudah para petani mendapatkan varietas Lamuru dan Jakarin di pasaran,” kata Medhat.<br />Menurut dia, kedua varietas tersebut sesuai untuk kondisi NTT dengan lahan dan iklim kering, dengan angka rata-rata produktivitas mencapai 7 ton per hektare.<br />PRISMA, program kemitraan antara Pemerintah Indonesia melalui Kementerian PPN/Bappenas dan Pemerintah Australia melalui Departemen Luar Negeri dan Perdagangan (DFAT) untuk pertumbuhan pasar pertanian nasional telah menjalin 273 kemitraan publik dan swasta dan memberi dampak positif peningkatan pendapatan bagi lebih dari 1,5 juta rumah tangga petani kecil di Indonesia. <br />Sebagian besar kemitraan yang dilakukan PRISMA memiliki elemen pertanian cerdas iklim yang ditandai dengan adanya peningkatan produktivitas dan meningkatnya resiliensi petani terhadap perubahan iklim. Cerita sukses mengenai kemitraan untuk pertanian cerdas iklim dapat dibaca melalui situs web PRISMA aip-prisma.or.id</p> ) [_version_] => 1802352525232308224 ) [6] => Array ( [id] => sdkfxf370 [title] => Array ( [0] => Petrokimia Gresik Berhasil Genjot Produktivitas Padi di Timor Leste ) [content] => Array ( [0] => <p>REPUBLIKA.CO.ID, <span style="font-size: 19.2px;">JAKARTA -- Anggota holding Pupuk Indonesia, Petrokimia Gresik, berhasil meningkatkan produktivitas padi di Timor Leste menjadi 7,5 ton per hektare, dari sebelumnya rata-rata hanya 1,5 ton hingga tiga ton per hektare. Hal ini terlihat dari panen raya <em>The Rice Harvest Ceremony</em> bersama Presiden Timor Leste Jose Manuel Ramos Horta, Wakil Direktur Utama Pupuk Indonesia Gusrizal, dan Direktur Utama Petrokimia Gresik Dwi Satriyo Annurogo di Kecamatan Vemasse, Kabupaten Baucau, Timor Leste, Selasa (14/5/2024). </span></p> <p><span style="font-size: 19.2px;">Direktur Utama Petrokimia Gresik Dwi Satriyo Annurogo mengatakan panen raya ini merupakan hasil demonstration plot (demplot) yang dilakukan Petrokimia Gresik bersama anak perusahaannya, PT Petrosida Gresik dengan menggandeng Camara de Comercio e Industria de Timor-Leste (CCI TL). Demplot ini mengaplikasikan produk nonsubsidi andalan Petrokimia Gresik dan Petrosida Gresik.</span></p> <p><span style="font-size: 19.2px;">Dwi menyebut terdapat peningkatan signifikan dari hasil demplot di Timor Leste, yaitu sekitar 500 persen. Kerja sama ini menjadi komitmen perusahaan untuk mendukung perkembangan pertanian dan pemenuhan pangan dunia, yang saat ini tengah menjadi isu global.</span></p> <p><span style="font-size: 19.2px;">"Alhamdulillah demplot yang kita lakukan bisa memberikan hasil optimal sehingga mampu menjadi harapan baru bagi peningkatan ketersediaan pangan dunia," ujar Dwi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (15/5/2024).</span></p> <p><span style="font-size: 19.2px;">Dwi mengatakan hasil positif demplot ini pun ditindaklanjuti dengan kerja sama Bisnis Purchase Order Perdana Distributor Timor Agronova yang telah ditandatangani berupa pembelian 18 ton pupuk dan dua ton pestisida yang dikirim dalam tiga kontainer. Dwi menjelaskan demplot di Timor Leste ini menerapkan pola pemupukan berimbang 5:3:2 yang telah diterapkan Petrokimia Gresik di sejumlah daerah. </span></p> <p><em><strong><span style="font-size: 19.2px;">Satu hektare lahan....</span></strong></em></p> <p> </p> <p> </p> ) [date] => Array ( [0] => 2024-05-16 13:41:39 ) [url] => Array ( [0] => /sdkfxf370/petrokimia-gresik-berhasil-genjot-produktivitas-padi-di-timor-leste ) [redaktur] => Array ( [0] => Friska Yolandha ) [reporter] => Array ( [0] => Muhammad Nursyamsi ) [taiching] => Array ( [0] => Petrokimia Gresik tingkatkan produktivitas dari 1,5 ton menjadi 7,5 ton per hektare. ) [timestamp] => Array ( [0] => 1715841699 ) [channel] => Array ( [0] => ekonomi [1] => bisnis ) [image] => Array ( [0] => 009495000-1713785593-830-556.jpg ) [image_source] => Array ( [0] => ANTARA FOTO/Siswowidodo ) [image_caption] => Array ( [0] => Petrokimia Gresik berhasil meningkatkan produktivitas padi di Timor Leste menjadi 7,5 ton per hektare, dari sebelumnya rata-rata hanya 1,5 ton. ) [tag] => Array ( [0] => produktivitas padi [1] => Petrokimia gresik [2] => padi [3] => panen padi [4] => Timor leste ) [_version_] => 1799190430069293056 ) [7] => Array ( [id] => sd1vg7512 [title] => Array ( [0] => Panen Raya, Produksi Padi Indramayu Rata-Rata 7,3 Ton per Hektare ) [content] => Array ( [0] =>REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU--- Areal persawahan di Kabupaten Indramayu saat ini memasuki masa panen raya. Produksi padi yang dicapai petani pun saat ini cukup tinggi. Panen raya sedang berlangsung terutama di beberapa kecamatan di wilayah barat dan tengah Indramayu. Selain itu, dalam beberapa hari kedepan, panen juga akan terjadi di kecamatan-kecamatan yang berada di wilayah timur Indramayu.
Berdasarkan data dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Indramayu, areal persawahan yang sedang memasuki masa panen sejak akhir April hingga saat ini di antaranya adalah di Kecamatan Gantar, Haurgeulis, Anjatan, Kroya, Gabuswetan, Terisi dan Cikedung.
Plt Kepala DKPP Kabupaten Indramayu, Sugeng Heryanto mengatakan, saat ini rata-rata produksi padi mencapai 7,3 ton per hektare. ‘’Jumlah ini masih sementara, kami berharap akan terus meningkat,’’ ujar Sugeng, Senin (6/5/2024).
Bupati Indramayu, Nina Agustina mengatakan, Pemkab Indramayu optimis bisa menaikan jumlah produksi padi untuk tahun ini. Pasalnya, saat ini seluruh permasalahan pertanian dilakukan pembenahan secara bertahap, mulai dari benih, alat pertanian, irigasi, pupuk, dan lainnya.
‘’Tahun kemarin kita sempat mengalami penurunan produksi karena dihantam el-nino yang sangat panas sehingga ada yang gagal panen. Tetapi tahun ini kita optimis bisa menaikan lagi jumlah produksi padi di Kabupaten Indramayu,’’ kata Nina.
Khusus untuk masalah benih, DKPP Kabupaten Indramayu terus mendorong para petani agar menggunakan benih unggul berlabel karena sudah teruji kualitasnya. Benih berlabel tersebut diyakini dapat meningkatkan jumlah produksi padi di Indramayu.
) [date] => Array ( [0] => 2024-05-06 13:02:31 ) [url] => Array ( [0] => /sd1vg7512/panen-raya-produksi-padi-indramayu-rata-rata-73-ton-per-hektare ) [reporter] => Array ( [0] => Lilis Sri Handayani ) [taiching] => Array ( [0] => Pemkab Indramayu optimis bisa menaikan jumlah produksi padi untuk tahun ini. ) [timestamp] => Array ( [0] => 1714975351 ) [channel] => Array ( [0] => rejabar [1] => news-rejabar ) [image] => Array ( [0] => 052203300-1698942883-830-556.jpg ) [image_source] => Array ( [0] => Republika/ Lilis Sri Handayan ) [image_caption] => Array ( [0] => Bupati Indramayu, Nina Agustina, melakukan panen raya padi di Desa Wanasari, Kecamatan Bangodua, Kabupaten Indramayu ) [tag] => Array ( [0] => panen raya [1] => indramayu [2] => produksi [3] => padi [4] => hektare [5] => ton [6] => tahun ini [7] => padi indramayu [8] => pemkab indramayu ) [_version_] => 1798283519504416768 ) [8] => Array ( [id] => scwcua414 [title] => Array ( [0] => Mumpung Masih Ada Pasokan Air, BRIN Sarankan Petani Percepat Masa Tanam Padi ) [content] => Array ( [0] => <p>REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyarankan petani yang sudah panen untuk mempercepat masa tanam padi. Itu perlu dilakukan untuk mengejar pasokan air lantaran wilayah Indonesia sudah mulai memasuki musim kemarau.<br /> <br />"Beberapa daerah yang sudah tanam harus menjaga stok air agar puncak musim kemarau pada Juli-September tidak kekurangan air," kata Kepala Pusat Riset Tanaman Pangan BRIN Yudhistira Nugraha saat dihubungi di Jakarta, Jumat (3/5/2024).</p> <p>Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), lanjut Yudhistira, El Nino sekarang masih berlangsung dan diperkirakan Indonesia menuju fase netral pada Mei hingga Juli 2024 Kumpulan awan-awan besar yang melindungi daratan dari sinar matahari ditambah faktor musim penghujan membuat El Nino yang sekarang masih terjadi tidak begitu terasa di Indonesia.<br /> <br />"Namun demikian, menurut perkiraan ada muncul indikasi La Nina di akhir tahun 2024, dan ini bisa menjadi peluang untuk peningkatan indeks pertanaman padi," katanya. </p> ) [date] => Array ( [0] => 2024-05-03 13:32:34 ) [url] => Array ( [0] => /scwcua414/mumpung-masih-ada-pasokan-air-brin-sarankan-petani-percepat-masa-tanam-padi ) [redaktur] => Array ( [0] => Reiny Dwinanda ) [taiching] => Array ( [0] => Indonesia sudah mulai memasuki musim kemarau. ) [timestamp] => Array ( [0] => 1714717954 ) [channel] => Array ( [0] => ekonomi [1] => pertanian ) [image] => Array ( [0] => 081157500-1713889469-830-556.jpg ) [image_source] => Array ( [0] => ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra ) [image_caption] => Array ( [0] => Anggota TNI Kodim 0711/Pemalang membantu petani menanam padi di Desa Kandang, Kecamatan Comal, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, Selasa (23/4/2024). Pemerintah melalui Kementerian Pertanian berkomitmen mempercepat masa tanam padi pada 2024 dengan berbagai persiapan diantaranya penyediaan benih padi, diskon pupuk subsidi, dan program pompanisasi yang bertujuan untuk memperkuat ketahanan pangan nasional dan antisipasi dampak dari El Nino. ) [tag] => Array ( [0] => masa tanam padi [1] => bri [2] => la nina [3] => el nino [4] => musim kemarau [5] => padi [6] => hama padi ) [_version_] => 1798012097645248512 ) [9] => Array ( [id] => scmzt1502 [title] => Array ( [0] => Kementan Perluas Areal Tanam di Sragen Antisipasi Dampak El Nino ) [date] => Array ( [0] => 2024-04-28 12:12:37 ) [url] => Array ( [0] => /scmzt1502/kementan-perluas-areal-tanam-di-sragen-antisipasi-dampak-el-nino ) [redaktur] => Array ( [0] => Lida Puspaningtyas ) [taiching] => Array ( [0] => Karena El Nino, 10 negara menghadapi ancaman kelaparan serius. ) [timestamp] => Array ( [0] => 1714281157 ) [channel] => Array ( [0] => ekonomi [1] => pertanian ) [image] => Array ( [0] => 081157500-1713889469-830-556.jpg ) [image_source] => Array ( [0] => ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra ) [image_caption] => Array ( [0] => Anggota TNI Kodim 0711/Pemalang membantu petani menanam padi di Desa Kandang, Kecamatan Comal, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, Selasa (23/4/2024). Pemerintah melalui Kementerian Pertanian berkomitmen mempercepat masa tanam padi pada 2024 dengan berbagai persiapan diantaranya penyediaan benih padi, diskon pupuk subsidi, dan program pompanisasi yang bertujuan untuk memperkuat ketahanan pangan nasional dan antisipasi dampak dari El Nino. ) [tag] => Array ( [0] => perluasan area tanam [1] => pangan [2] => el nino [3] => produksi pangan [4] => perubahan iklim [5] => padi varietas gogo [6] => padi ) [content] => Array ( [0] => <p>REPUBLIKA.CO.ID, <span style="font-size: 19.2px;">JAKARTA -- Kementerian Pertanian (Kementan) melakukan akselerasi perluasan areal tanam di wilayah Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, guna meningkatkan produktivitas pertanian dan mengantisipasi dampak fenomena perubahan iklim El Nino.</span></p> <p><span style="font-size: 19.2px;">“Saat ini Kementan terus menggenjot kegiatan perluasan areal tanam dengan program pompanisasi termasuk di wilayah Sragen,” kata Kepala Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian (PVTPP) Kementan Leli Nuryati dalam keterangan di Jakarta, Ahad (28/4/2024).</span></p> <p><span style="font-size: 19.2px;">Dia menyampaikan kegiatan yang juga mendapat dukungan dari pihak TNI yang berada di daerah tersebut sebagai upaya pemerintah mengantisipasi ancaman dampak El Nino yang dapat menyebabkan penurunan produksi pangan.</span></p> <p><span style="font-size: 19.2px;">Menurut Leli, saat ini bangsa-bangsa di dunia, termasuk Indonesia menghadapi tantangan pertanian cukup besar. Di antaranya, ancaman dampak perubahan iklim dan penurunan produksi pangan. Di sisi lain permintaan terus meningkat dan pengelolaan kian terbatas.</span></p> <p><span style="font-size: 19.2px;">“Tanda-tandanya kita bisa melihat bagaimana 10 negara menghadapi ancaman kelaparan serius. Bahkan saat ini sekitar 735 juta lebih juta penduduk dunia kelaparan. Sementara di 7-16 persen penduduk Indonesia juga masih rentan kelaparan,” tutur Leli.</span></p> <p><span style="font-size: 19.2px;">Leli mengatakan dengan masih adanya musim hujan dan sebagai antisipasi musim kemarau mendatang, Kementerian Pertanian mendorong kegiatan Perluasan Areal Tanam (PAT) dan pengembangan padi gogo di lahan kering, termasuk di areal tanaman perkebunan.</span></p> <p><span style="font-size: 19.2px;">“Kementerian Pertanian sudah melakukan MoU dengan TNI untuk mendukung kegiatan pompanisasi di lahan-lahan tadah hujan,” ujarnya.</span></p> <p><span style="font-size: 19.2px;">Leli menuturkan bahwa pihaknya telah melakukan Rapat Koordinasi Akselerasi Program Pertambahan Area Tanaman bersama Kabupaten Sragen.</span></p> <p><span style="font-size: 19.2px;">Dari hasil rapat tersebut, pihaknya mendapat laporan dari Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sragen jika indeks pertanaman padi di lahan irigasi sudah baik, ada yang IP 2 dan 3.</span></p> <p><span style="font-size: 19.2px;">“Jadi sudah maksimal. Sedangkan di lahan sawah tadah hujan masih ada yang IP 1, tapi juga sudah ada yang IP 2,” kata Leli yang menjadi penanggung jawab antisipasi El Nino Kabupaten Sragen, Boyolali, Purworejo dan Kebumen.</span></p> <p><span style="font-size: 19.2px;">Leli mengatakan untuk akselerasi PAT, pihaknya meminta dilakukan identifikasi potensi lahan sawah tadah hujan yang ada yang mampu ditanami dengan bantuan pompanisasi dan identifikasi lahan untuk pemanfaatan PAT (di luar lahan regular).</span></p> <p><span style="font-size: 19.2px;">“Kalau di lahan irigasi akan mudah kita tingkatkan IP, tapi saat ini kita lebih mendorong peningkatan IP di lahan-lahan tadah hujan dengan PAT,” katanya.</span></p> <p><span style="font-size: 19.2px;">Kemudian, lanjut Leli, pemerintah mendorong pemanfaatan tumpang sisip padi gogo di bawah tegakan tanaman kelapa atau lainnya pada areal pinggir pantai.</span></p> <p><span style="font-size: 19.2px;">Kementerian Pertanian telah meluncurkan beberapa varietas padi gogo, diantaranya Inpago 5, Inpago 8, Inpago 9, Inpago 10 dan Inpago Agritan 12. Produktivitas varietas tersebut rata-rata antara 5-7 ton/ha.</span></p> <p><span style="font-size: 19.2px;">“Kami berharap adanya kerja sama dalam pengawalan program antar Petugas Lapang dan pendokumentasian, serta pelaporan data dengan baik,” katanya.</span></p> <p><span style="font-size: 19.2px;">Kementerian Pertanian menggelontorkan bantuan pompanisasi, khususnya di lahan persawahan tadah hujan. Untuk Provinsi Jawa Tengah bantuan pompa air diberikan untuk 35 kabupaten/kota sebanyak 4.000 unit.</span></p> <p><span style="font-size: 19.2px;">Saat Apel Siaga Alsintan di Jawa Tengah, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan, program pompanisasi bisa memacu aktivitas tanam di musim kedua tahun ini agar berjalan lebih cepat dan maksimal.</span></p> <p><span style="font-size: 19.2px;">“Saat ini program pompanisasi difokuskan di Pulau Jawa. Semua kawasan sentra produksi dari Jawa Timur, Jawa Tengah, hingga Jawa Barat, kita bantu kita pompa airnya,” kata Amran.</span></p> <p><span style="font-size: 19.2px;">Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Sragen Eka Rini Mumpuni Titi Lestari mengatakan bahwa pihaknya sangat mendukung kegiatan PAT.</span></p> <p><span style="font-size: 19.2px;">“Namun karena lahan sawah tadah hujan di Kabupaten Sragen umumnya telah memiliki IP 200-300, kami mengajukan usulan pompa submersible 31 unit atau irigasi perpompaan. Bantuan tersebut diharapkan dapat meningkatkan IP dari 200 menjadi 300,” kata Eka.</span></p> ) [_version_] => 1797554083119235072 ) )
Advertisement