#tradisi-ramadhan-nusantara
Selasa , 01 May 2018, 20:25 WIB
Mengenal Tradisi Ramadhan di Nusantara
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Lebaran adalah waktu ketika umat Iskam selesai menjalankan ibadah puasa selama satu bulan pada kalender hijriyah. Lebaran ditandai dengan kewajiban umat Islam menjalankan shalat IdulFitri. Lebaran disebut pula sebagai hari kemenangan bagi seseorang yang telah mengikutiperintah Allah untuk mengerjakan amalan wajib yakni berpuasa. Agama tak luput dari hubungannya dengan tradisi atau budaya. Dalam menjalankan agama, akanselalu ada budaya yang melekat yang dibangun oleh masyarakat. Contohnya, memakan ketupatketika lebaran atau membagi amplop berisi uang kepada keluarga. Budaya tersebut telah menjadirahasia umum bagi masyarakat Indonesia dan disandingkan dengan hari besar Agama Islam. Lalu, apa saja tradisi unik lainnya dari berbagai wilayah di Indonesia? Pontinak, menjadi salah satu daerah yang merayakan lebaran dengan meriah. Di wilayah ini, kamu dapat menemukan festival meriam karbit dalam jumlah ratusan yang akan dinyalakan saatmalam takbir atau satu hari sebelum lebaran. Tumbilotohe, sebuah perayaan yang ada di Gorontalo dengan menyalakan lampu minyak di depan rumah. Jumlah lampu minyak sesuai dengan banyaknya anggota keluarga. MasyarakatGorontalo juga akan menyalakan lampu-lampu minyak tersebut di tanah lapang dengan berbagaibentuk, misalnya masjid, al-qur’an, tulisan dan lain-lain. Jika kamu berkunjung ke Lombok, Nusa Tenggara Timur, kamu akan menemukan tradisi unikyang bernama perang topat. Perang ini dilakukan dengan melempar ketupat antara umat muslimdan umat Hindu. Tidak ada rasa membenci, yang ada hanyalah rasa toleransi yang tinggi antarkedua agama ini. Ketupat yang digunakan untuk perang akan menjadi rebutan warga karenadianggap dapat membawa kesuburan bagi tanaman. Lain Lombok, lain papua. Di...