Senin 21 Jun 2010 01:50 WIB

Kerusakan Hutan Bakau di Cilacap Masih Tinggi

Rep: Eko Widyatno/ Red: Arif Supriyono

REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP--Aktivitas penebangan liar kayu hutan bakau di kawasan Segara Anakan tak juga surut. Ini menyebabkan upaya penghijauan yang dilakukan berbagai pihak di kawasan ini tidak membuahkan hasil maksimal.

Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Kabupaten Cilacap, Sujiman, menilai tingkat kerusakan hutan bakau (mangrove) di kawasan Segara Anakan masih tetap tinggi. ''Untuk angka terakhir kerusakan mangbakau di kawasan itu, kami memang belum ada datanya. Dari pengamatan kami di lapangan, tingkat kerusakan ini masih tinggi," kata Sujiman, Ahad (20/6) di Cilacap, Jateng.

Dia menyebutkan, pada ahun 2005, kerusakan hutan bakau di kawasan Segara Anakan tercatat mencapai 1.200 hektare. Sejak itu, dengan menggandeng berbagai pihak yang peduli terhadap kondisi Segara Anakan, pada tahun 2010 telah dilakukan penghijauan kembali di lahan pantai seluas 1.020 hektare.

Namun demikian, ini tidak menjamin kondisi hutan bakau di kawasan itu pulih seperti sedia kala. Masih banyak warga yang tidak peduli dengan kondisi lingkungan kawasan pantai, dengan menebang pohon-pohon di kawasan tersebut.

''Kebanyakan tanaman bakau yang ditebang warga adalah dari jenis Bruguiera Sp dan Rhizo-pora Sp. Bila tanaman ini sudah berdiameter 20 cm, sudah menjadi incaran penebang liar. Mereka mengambil kayu ini untuk dijadikan bahan baku arang,'' jelasnya.

Untuk mencegah laju kerusakan hutan bakau, sudah sejak belum lama ini aparat makin mengintensifkan patroli yang secara rutin dilaksanakan di kawasan itu. Dishutbun pun menjalin kerja sama dengan Perhutani.

Kondisi kawasan hutan bakau di Segara Anakan Cilacap, dari tahun ke tahun, memang makin memprihatinkan. Dari luas hutan bakau yang pada tahun 1074 mencapai 15.551 hektare, kini hanya tinggal tinggal tersisa 8.506 hektare. Itu pun berupa tanaman bakau muda, karena ada upaya penghijauan terus-menerus yang dilakukan berbagai pihak.

Di masa lalu, hutan mangrove Segara-anakan, sempat menjadi yang terbesar dan terkaya dengan berbagai jenis tanaman dan fauna. Bukan hanya menjadi tempat pemijahan ikan laut terbesar di Asia Pasifik, tapi juga menjadi tempat puluhan jenis burung bertelur, termasuk juga burung migran yang terbang dari Australia menuju Eropa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement