REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tahun ini, Divisi Syariah PT AXA Mandiri Financial Service (AXA Mandiri) belum akan melakukan pemisahan diri dari induk (spin off). Meski begitu wacana spin off pernah dibahas oleh AXA Mandiri dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI).
Chief Financial Officer AXA Mandiri, Iwan Pasila mengatakan dari perbincangan tersebut, timbul dua wacana yakni melakukan spin off atau mengefektifkan divisi syariah. Dalam waktu dekat, AXA Mandiri lebih memilih fokus pada divisi syariah. "Karena kalau dikelola dengan baik meski tanpa spin off akan dapat memberikan hasil yang baik pula," kata Iwan saat ditemui di AXA Tower, kemarin.
Dia melihat ke lembaga lain, seperti bank-bank syariah yang sudah spin off dan berdiri sendiri, tantangan yang dihadapi jauh lebih besar. Meski begitu, Iwan menyebut tidak ada yang salah dengan rencana spin off. "Tetapi saat ini kami hanya ingin perhatian pada masalah permodalan," kata dia.
Sementara itu, Director of Sales AXA Mandiri, Rudy Munardi mengatakan potensi asuransi syariah di Indonesia sangat besar. Apalagi AXA Mandiri berada dalam posisi bancassurance. "Kami sesuaikan dengan kebutuhan dahulu. Jika memang regulator menginginkan kami siap," ucapnya.
Sejak dipasarkan pada 2009, asuransi syariah AXA Mandiri cukup berkontribusi tinggi terhadap bisnis AXA Mandiri. Pada 2012, laba asuransi syariah AXA Mandiri mencapai Rp 127,6 miliar dan berkontribusi sebesar 12,6 persen terhadap laba perusahaan yang mencapai Rp 1 triliun.
