REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT AXA Mandiri Financial Services (AXA Mandiri) meluncurkan produk asuransi berbasis syariah bernama Asuransi Perlindungan Amanah Syariah. Direktur AXA Mandiri, Uke Giri Utama mengatakan, AXA Mandiri serius dalam mengembangkan produk asuransi syariah karena permintaan semakin meningkat.
"Produk syariah makin lama ke depan makin besar karena selain OJK mempergencar literasi syariah, memang demand-nya juga semakin besar karena tingginya kesadaran masyarakat," ujar Uke dalam peluncuran produk Asuransi Perlindungan Amanah Syariah di Park Hyatt Jakarta, Selasa (19/3/2024).
Oleh karena itu, dalam dua tahun terakhir ini, AXA Mandiri secara intens menggodok produk asuransi syariah yang dibutuhkan masyarakat. Menurutnya, AXA tidak ingin mensyariahkan produk asuransi konvensional tetapi jenis asuransi syariah yang benar-benar dibutuhkan.
"Kami melakukan FGD yang lumayan intens dengan semua channel distribusi kami untuk mengetahui kira-kira untuk syariah produk yang diinginkan masyarakat seperti apa? Jadi, bukan sekadar produk-produk konvensional kemudian disyariahkan, tidak demikian. Kita benar-benar mempunyai produk yang tidak pernah dijual konvensional," ujarnya.
Produk asuransi syariah yang dikembangkan diarahkan mencakup semua segmen. Saat disinggung langkah ini bagian persiapan AXA Mandiri menuju spin off atau pemisahan unit usaha syariah (UUS), Uke tidak menampiknya.
"Tentunya ini merupakan salah satu kita membangun landasan dulu, nanti setelah kita bicara spin off fondasi kita lebih kuat," ujarnya.
Namun demikian, Uke belum dapat memastikan waktu spin off dari AXA Mandiri Syariah. Saat ini AXA Mandiri masih terus mempersiapkan dengan mengacu ketentuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
"Kita ikuti sesuai kaidah OJK, timeline sesuai OJK. Maksimal 2026, persiapannya apa saja? banyak banget yang kita telah lakukan, mulai hire consultant dan lain-lain. Karena pada saat spin off kita harus memastikan bahwa perusahaan yang kita dirikan ini sehat, memberikan kontribusi dan manfaat kepada nasabah dan stakeholders," ujarnya.