Sabtu 04 Oct 2014 20:00 WIB

Mencari Pendamping Basuki

Red: operator

Cawagub DKI harus orang berani mengingatkan ketika Basuki salah.

BALAI KOTA -Basuki Tjahaja Purnama dipastikan bakal naik takhta menjadi gubernur DKI Jakarta pascapengunduran diri Joko Widodo sebagai orang nomor satu di Ibu Kota. Sejumlah nama yang bakal mendampingi Basuki memimpin Jakarta pun mencuat.

Sejarawan JJ Rizal berpendapat, penentuan calon wakil gubernur DKI hendaknya tidak mementingkan aspek politik semata. Tetapi, aspek nilai semangat memberi ruang bagi orang baik muncul ke permukaan. "Kita tahu hubungan PDIP dan Gerindra belakang an sedang memanas. Ini ujian untuk memberi calon terbaik," ujarnya di Jakarta, Jumat (3/10).

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Foto:Republika/Raisan Al Farisi

Ia menuturkan, hendaknya cawagub DKI mampu mengawal program-program yang sudah digagas Jokowi agar tidak terjadi disorientasi. "Kita misalnya tahu, bagaimana dulu dijanjikan dengan penuh dedikasi menolak enam ruas jalan tol. Sayang, kini malah Ahok mangkir dan Jokowi seperti tidak peduli karena sibuk sebagai capres terpilih," sentil Rizal.

Rizal berharap, cawagub DKI merupakan sosok yang berani meng ingatkan ketika Basuki sudah keluar jalur sebagaimana yang pernah diikrarkan. Pendamping Basuki, kata dia, harus orang yang tenang tetapi keras, santun tetapi berpendirian.

"Ia tidak harus mengerti persoalan, tetapi mampu menguji, mengukur baik-buruk, melenceng atau tepat, program-program yang sudah diikrarkan," ucap Rizal seraya berharap cawagub mampu mendengar suara masyarakat, pakar, serta organisasi massa demi meng endus persoalan Jakarta.

Ketua DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan Prasetyo Edi Mursadi mengklaim partainya layak mengusung cawagub DKI.

Na mun, ia memastikan PDIP selalu terbuka untuk berkomunikasi dengan Partai Gerindra.Saat pilkada, kata dia, Jokowi diusung PDIP sedangkan Basuki dijagokan Gerindra. Mundurnya Basuki dari Gerindra, menurut Pra setyo, merupakan ranah internal parpol pimpinan Prabowo Subianto itu.

Menurutnya, pengusungan kader PDIP untuk menjadi wagub pen damping Ahok sudah ber dasarkan konstitusi. "Kita hanya mengacu pada aturan konstitusi," ujarnya di Jakarta, Jumat (3/10).

Ketika ditanya siapa kader PDIP yang bakal diusung menjadi cawagub, ia menyebut satu nama."Boy Sadikin," ucap dia. Meski demikian, menurutnya, mekanis me pengusungan berada di tangan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri.

Sementara, Partai Gerindra optimistis bakal menempati kadernya sebagai wagub DKI. Sebab, menurut Wakil Ketua DPRD DKI Muhammad Taufik, Gerindra dan parpol lain yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih (KMP) mendapatkan lebih dari setengah jumlah kursi dewan. Patut diketahui, pemilihan cawagub DKI nanti melalui votingdi DPRD.

"Demokrat kandi DKI Jakarta ikut dengan KMP. Jadi, kami punya 57 kursi di DPRD," ujar Taufik, Jumat (3/10). Meski begitu, Taufik menyebut, sesuai aturan, PDI dan Gerindra sama-sama berhak mengusung cawagub.

Peneliti Rujak Center for Urban, Dian Tri Irawaty, berpendapat cawagub DKI harus memiliki jiwa pemimpin dan pengolah kota yang baik. Dian berpendapat, cawagub DKI harus bisa menutupi kekurang an pada Ahok, sapaan akrab Basuki. "Jadi, yang nanti menjadi pendamping adalah yang bisa menyeimbangkan langkah-langkah Pak Ahok," ucap dia.

rep:c89/c66, ed:karta raharja ucu

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement