Jumat 12 Feb 2016 15:46 WIB

Operasional Bandara Pondok Cabe Disatukan dengan Halim

Red: Nur Aini
Pekerja melakukan pengaspalan ulang landasan pacu Bandara Pondok Cabe, Pamulang, Tangerang Selatan,Kamis (3/12). (foto : MgROL_54)
Pekerja melakukan pengaspalan ulang landasan pacu Bandara Pondok Cabe, Pamulang, Tangerang Selatan,Kamis (3/12). (foto : MgROL_54)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Suprasetyo mengatakan pengoperasian Bandara Pondok Cabe, Tangerang Selatan akan disatukan dengan Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.

Suprasetyo menilai, pengoperasian Bandara Pondok Cabe akan sulit apabila berdiri sendiri. "Ada solusi dua bandara digabungkan, jadi seakan-akan runway-nya (landasan pacunya) adalah Halim," katanya, di Jakarta, Jumat (12/2).

Dia mengatakan operator untuk Bandara Pondok Cabe, yakni sama dengan Bandara Halim Perdanakusuma, PT Angkasa Pura II. "AP II yang kontrol, dua bandara dijadikan satu sebagai pengelola bandara," katanya.

Suprasetyo mengatakan pihaknya akan membicarakan juga kepada Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI)/Airnav Indonesia terkait pengaturan navigasi penerbangannya. Instruksi penyatuan pengoperasian Bandara Pondok Cabe dengan Bandara Halim Perdanakusuma merupakan prasayarat yang harus dipenuhi PT Pelita Air Service, anak perusahaan PT Pertamina (Persero) dan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk dalam mengomersialkan bandara tersebut.

Kementerian Perhubungan mengeluarkan keputusan tersebut pada Rabu (10/2) malam. Tujuannya, menghindari persinggungan ruang udara dengan Bandara Halim Perdanakusuma. Pengoperasian bandara tersebut ditargetkan pada bulan Maret 2016 dan rencananya melayani delapan rute, meliputi ke Lubuk Linggau, Samarinda, Pangkalan Bun, Semarang, Palembang, Tanjung Karang, Ketapang, Yogyakarta, Cilacap, dan Cepu. Bandara Pondok Cabe memiliki panjang landasan pacu 1.984 meter dengan lebar 45 meter.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement