Sabtu 10 Sep 2016 05:01 WIB

Begini Cara Mewujudkan Naik Haji Lebih Cepat

Rep: Desy Susilawati/ Red: Andi Nur Aminah
Ongkos Naik Haji (Ilustrasi)
Ongkos Naik Haji (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, REPUBLIKA.CO.ID, Siapa sih umat Muslim yang tidak ingin naik haji? Mulai dari tukang becak sampai presiden atau raja di dunia ini pasti punya keinginan untuk naik haji. Karena itu seperti ‘mimpi’ umat Muslim untuk bertamu ke rumah Allah. Naik haji (bagi yang mampu) juga merupakan tujuan untuk melengkapi rukun Islam.

Memang tidak murah naik haji, dengan asumsi biaya tahun ini sekitar Rp 34.641.340 atau setara 2.585 dolar dengan asumsi nilai tukar Rp. 13.400 per dolar Amerika Serikat. Itu adalah angka ongkos naik haji (ONH) sesuai ketetapan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2016.

Atau bila menggunakan ONH Plus biayanya sekitar 12 dolar AS per orang atau kurang lebih Rp 160 juta per orang. Atau sama saja dengan 4,6 kali dari ONH regular.

Untuk ONH Reguler, daftar tunggu saat ini sudah mencapai 40 tahun di daerah. Jadi kalau kita daftar umur 35 tahun, maka baru bisa berangkat waktu sudah jadi kakek nenek umur 75 tahun. Itu juga dengan catatan kalau kita sampai umur segitu.

Sementara kalau untuk mendapat nomor pendaftaran kita harus menabung dulu sampai terkumpul Rp 25 juta, baru kemudian melunasi sisanya. Bisa dibayangkan bila ternyata 40 tahun kemudian ongkos haji naik menjadi Rp 180 juta, maka sisanya harus kita lunasi untuk bisa pergi haji, sementara uang yang Rp 25 juta itu mengendap tanpa hasil.

Financial Planner Independen, Boy Hazuki mengatakan kalau mau pergi cepat dari negara lain seperti Filipina, urusannya bisa repot. Bisa ena deportasi sampai ancaman kehilangan kewarganegaraan. “Oleh karena itu pilihan paling logis dari sisi waktu adalah dengan ikut ONH Plus, meskipun lebih mahal. Tapi dari sisi waktu, umur calon haji dan rentang waktu tidak terlalu jauh, karena waktu tunggu ONH Plus jauh lebih cepat dari ONH Reguler,” ujarnya kepada Republika.co.id, Jumat (9/9).

Asumsikan ongkos naik haji 12 ribu dolar Amerika atau Rp 160 juta, itupun dengan menggunakan tabungan syariah Rrpiah, dengan bagi hasilnya kurang lebih dua persen. Maka akan butuh waktu yang lama dan dana yang lebih besar untuk mewujudkan naik haji kita. Tapi bila menggunakan instrument reksadana syariah, maka waktu dan nominal dapat lebih cepat dan lebih murah.

Ia menjelaskan ilustrasi dengan instrument reksadana syariah Rupiah. Misalnya biaya ONH Plus sekitar Rp 160 juta, cicilan per bulan selama tiga tahun sebesar Rp 3,38 juta, cicilan per bulan selama empat tahun Rp 2,30 juta, dan cicilan per bulan selama lima tahun Rp 1,67 juta.

Dan bila kita menggunakan reksadana dollar, maka ilustrasinya sebagai berikut. Biaya ONH Plus 12 dolar AS, cicilan per bulan selama tiga tahun 300 dolar AS, cicilan per bulan selama empat tahun 217 dolar AS dan cicilan per bulan selama lima tahun 168 dolar AS.

“Angkanya ternyata mirip-mirip ya, hanya saja risiko fluktuasi nilai tukar akan lebih kecil bila kita gunakan instrument dolar juga, karena tujuan akhir ongkos haji dalam bentuk dolar. Jadi, yuk luruskan niat untuk kita bisa berangkat haji,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement