Pedagang Pernak-pernik Lebaran Mulai Ramai di Jalanan Medan

Rep: Issha Harruma/ Red: Israr Itah

Senin 12 Jun 2017 18:46 WIB

Pedagang menyusun ketupat hias yang terbuat dari bahan matras di Medan. Foto: ANTARA/Septianda Perdana Pedagang menyusun ketupat hias yang terbuat dari bahan matras di Medan.

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Jelang Idul Fitri 1438 H, pedagang pernak-pernik Lebaran mulai menjamur di sejumlah wilayah di Kota Medan. Meski demikian, penjualan tahun ini diklaim menurun dibanding tahun lalu.

Salah satu titik yang banyak ditemui pedagang pernak-pernik Lebaran, yakni di Jl Sisingamangaraja, tepatnya di depan Taman Makam Pahlawan Medan. Deretan pedagang mulai memajang barang dagangannya, seperti ketupat dan aksesoris lainnya.

Salah satu pedagang, Bahrum Jamil mengaku sudah mulai berjualan sejak awal Ramadhan. "Saya sudah 15 hari jualan, sejak puasa pertama," kata Bahrum, Senin (12/6).

Berbagai pernak-pernik Lebaran yang dijual Bahrum dibanderol dengan harga berbeda, mulai dari Rp15 ribu hingga Rp50 ribu. Untuk membuat berbagai pernak-pernik tersebut, Bahrum mengaku membeli bahan-bahannya dari tempat penjualan aksesoris di kota Medan.

"Bahannya saya beli di pasar Bintang seperti baldu untuk pembuatan ketupat dan serpong untuk pembuatan aksesoris lampion dan bintang," ujar dia.

Jika dibanding tahun lalu, Bahrum mengaku, penjualan di tahun ini jauh menurun. Saat ini, dalam sehari, dia hanya bisa mendapat pemasukan hingga Rp 300 ribu. Hal ini berbeda jauh jika dibandingkan dengan penjualan tahun lalu yang mencapai Rp 500 ribu-600 ribu per hari.

Selain itu, jika pada tahun lalu Bahrum bisa menjual pernak-pernik hingga keluar kota Medan, tahun ini, belum ada satu pesanan pun yang masuk hingga sekarang.

"Biasanya, sepuluh hari puasa sudah ada yang memesan, baik dari masjid-masjid, perkantoran dan toko-toko. Namun, tahun ini sama sekali belum ada yang memesan. Karena udah banyak yang jualan kayak gini mungkin jadi sekarang berkurang," kata Bahrum. 

Terpopuler