Cara Kantor Kepresidenan Mudahkan Pemudik Akses Informasi

Red: Ratna Puspita

Selasa 05 Jun 2018 23:43 WIB

Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko dan Menteri Tenaga Kerja (Menaker) memberikan keterangan pers mengenai Perpres 20/2018 terkait penyederhanaan izin Tenaga Kerja Asing, di kantor KSP, Selasa (24/4). Foto: Republika/Debbie Sutrisno Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko dan Menteri Tenaga Kerja (Menaker) memberikan keterangan pers mengenai Perpres 20/2018 terkait penyederhanaan izin Tenaga Kerja Asing, di kantor KSP, Selasa (24/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kantor Staf Kepresidenan membuat portal terpadu infomudik.go.id menjelang musim mudik 2018. Portal ini agar memudahkan pemudik mendapatkan informasi.

"Portal infomudik.co.id merupakan langkah guna memudahkan para pemudik mendapatkan informasi yang mereka butuhkan hanya lewat satu pintu saja," kata Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko di Jakarta, Selasa (5/6).

Pembuatan portal itu sesuai kapasitas dan peranan debottlenecking Kantor Staf Kepresidenan untuk mengatasi persoalan yang belum teratasi. Situs infomudik.go.id menyediakan kebutuhan informasi bagi pemudik hanya dengan satu klik.

Sebab, seluruh informasi dari kementerian dan lembaga terkait mudik tersaji dalam satu link. Kementerian dan lembaga tersebut seperti Kementerian Perhubungan, BUMN (Badan Usaha Milik Negara) hingga BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika). 

Selain kerja sama dengan seluruh kementerian dan lembaga, situs infomudik.go.id juga menjalin kerja sama dengan pihak swasta yang memiliki program mudik untuk masyarakat. Dengan demikian, portal tersebut lengkap dan terpadu.

Portal infomudik.go.id pun bekerja sama dengan Google Maps guna membantu para pemudik mencari info jalur mudik. Info ini baik melalui jalan tol maupun jalan alternatif, serta menawarkan kemudahan dalam mencari tempat istirahat sepanjang perjalanan mudik.

"Google Indonesia sangat antusias mendukung portal infomudik.go.id, sebagai wujud partisipasi menyukseskan mudik lebaran 2018," ucap Moeldoko.

photo
Pekerja mengerjakan pembangunan batas jalan di Pintu Keluar Tol Batang-Pemalang, Jawa Tengah, Ahad (3/6). (Republika/Wihdan)

Moeldoko menuturkan Kantor Staf Kepresidenan juga menurunkan tim lapangan untuk mengawal, mengawasi dan mengambil langkah solutif pada sejumlah lokasi kritis. Lokasi kritis tersebut seperti jalur mudik sepanjang Tol Pemalang-Batang-Semarang.

Mantan Panglima TNI itu mengatakan, tim pemantau mudik Kantor Staf Kepresidenan juga akan meninjau ruas pembangunan tol di jalur Salatiga-Solo-Surabaya. Peninjauan untuk memastikan kendala yang masih tersisa di sejumlah titik bisa teratasi dan siap menjadi jalur fungsional saat arus mudik tiba.

Jalur Tol Jawa itu sudah terhubung meski sebagian ruas masih merupakan jalur fungsional terutama karena adanya kendala dalam proses pembebasan lahan. "Tim pemantau mudik KSP juga melakukan pemantauan di ruas Tol Lampung-Palembang di Sumatera," ujar Moeldoko.

Untuk mudik moda transportasi laut, peninjauan antara lain dilakukan di Pelabuhan Ketapang dan Tanjung Wangi Banyuwangi. Sedangkan moda transportasi udara memantau proses penyelesaian pembangunan Bandara Ahmad Yani yang siap beroperasi menyambut mudik 2018.

Moeldoko mengimbau ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pemudik. Pertama, para pemudik bisa mengambil jalur Pantai Selatan (Jalur Selatan) ketika tingkat kemacetan di jalur Pantura (Jalur Utara) sudah terpantau semakin tinggi dan berpotensi parah.

Kedua, Jalur Pantai Selatan (Pansela) adalah alternatif yang perlu dimaksimalkan untuk membagi dan menyeimbangkan arus mudik. Selain itu, Pansela memiliki kelebihan dalam pemandangan alamnya yang indah. Titik kritis di Tol Cikampek bisa diantisipasi dan diminimalisir dengan balancing arus ke Pansela. 

Ketiga, titik kritis berikut yang penting diketahui para pemudik adalah jembatan Kali Kuto di ruas tol Batang-Semarang yang masih belum bisa dilewati arus mudik. Dengan demikian, kendaraan harus keluar dari jalur tol sejauh 500 meter dan baru kembali masuk ke jalur tol.

photo
Petugas menyiapkan kantong BBM di rest area Tol Batang-Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (2/6). (Republika/Wihdan)

Untuk antisipasi masalah BBM, Pertamina telah menyiapkan banyak pengisian BBM mobile di jalur-jalur macet sepanjang jalan tol Jawa. Moeldoko menekankan seluruh kementerian dan lembaga harus bekerja keras menyukseskan mudik 2018.

Ini sebagai bukti komitmen pemerintahan Presiden Jokowi yang mengutamakan kepentingan rakyat dalam setiap kebijakan dan program prioritas nasional yang dilakukan.

Ketua Komisi V DPR, Fary Djemy Francis mengapresiasi persiapan yang dilakukan pemerintah terkait dengan antisipasi kepadatan saat arus mudik Lebaran 2018. Dia berharap segala infrastruktur yang telah dibangun selama ini.

Infrastruktur tersebut seperti tol, bandara, dan pelabuhan dapat digunakan secara optimal untuk menunjang kelancaran arus mudik dan arus balik. "(Infrastruktur) yang belum difungsikan, tinggal difungsikan, ditambah rambu-rambunya," ujar Francis.

Dia mengatakan belum lama ini, Komisi V DPR telah melakukan rapat kerja dengan Kementerian Perhubungan dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terkait dengan kesiapan infrastruktur jelang Lebaran. Karena itu, dia yakin pemerintah telah siap. 

"Kalau dari presentasi Pak Menteri, sepertinya sudah siap," imbuhnya. 

Di samping itu, dia juga mengingatkan kepada pemerintah untuk memastikan kelayakan moda transportasi umum. "Disepakati juga cek dari kendaraan, nantinya akan dipasangi stiker untuk menjamin kelayakan," tutur Francis. Pemerintah memerintahkan seluruh kementerian dan lembaga terkait untuk bekerja maksimal, sinergi, dan inovatif menghadapi pelayanan arus mudik lebaran 2018. Hal tersebut agar mudik berlangsung lancar, aman, nyaman dan menyenangkan. 

Dalam hal ini, KSP juga menggelar rapat koordinasi bersama kementerian dan lembaga pemerintah. Rapat koordinasi juga dilakukan dengan tim lapangan pemantau mudik untuk turut menyelesaikan permasalahan di lapangan.

Terpopuler