Sabtu 15 Sep 2018 17:25 WIB

NU Siapkan Satu Abad Kelahirannya Sejak Dini

Ketika NU seabad pada 2026, kepemimpinan beralih ke generasi milenial.

Rep: Novita Intan/ Red: Ratna Puspita
Ketua PBNU Bidang Hukum Robikin Emhas, Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj, dan Sekjen PBNU Helmy Faishal Zaini (dari kiri).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Ketua PBNU Bidang Hukum Robikin Emhas, Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj, dan Sekjen PBNU Helmy Faishal Zaini (dari kiri).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nahdlatul Ulama menggelar Konsolidasi Organisasi Menuju Satu Abad se-Kalimantan Barat (Kalbar) di Pontianak, Sabtu (15/9) malam ini. Kegiatan ini agar Nahdlatul Ulama, baik sebagai jam’iyyah maupun jama’ah, siap menyongsong satu abad kelahirannya pada 31 Januari 2026. 

Menurut Ketua Tim Konsolidasi Organisasi Menuju Satu Abad Nahdlatul Ulama Robikin Emhas, tahun tersebut sangat dipengaruhi penguasaan teknologi informasi dan digital. Selain itu, ia mengatakan, tahun itu menandakan beralihnya kepemimpinan dunia dari generasi old ke new yang kini diistilahkan dengan generasi milenial.

“NU harus siap. Tidak ada pilihan lain. Atas perlindungan dan pertolongan Allah SWT, insya Allah NU siap menyambutnya,” ujarnya dalam keterangan tulis yang diterima Republika, Sabtu (15/9).

Acara itu turut dihadiri oleh Rais ‘Aam PB NU KH Ma’ruf Amin, Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj. Keduanya juga merupakan Anggota Dewan Penasihat Tim Konsolidasi Organisasi Menuju Satu Abad Nahdlatul Ulama). Selain itu, Robikin Emhas, Wasekjen PBNU sekaligus Sekretaris Tim Konsolidasi Organisasi Andi Najmi dan Wakil Sekteraris Tim Konsolidasi Organisasi Ulil Abshar.

Peserta Konsolidasi Organisasi Menuju Satu Abad Nahdlatul Ulama di Kalbar merupakan seluruh fungsionaris PWNU Kalbar. Ada pula seluruh pengurus dari 18 Lembaga dan 14 Badan Otonom NU, baik di tingkat Provinsi Kalbar maupun kabupaten/kota se-Provinsi Kalbar, termasuk Muslimat, Fatayat, Ansor, Pagar Nusa, ISNU dan lainnya.

Selain itu, seluruh PCNU se-Kalbar juga hadir. Masing-masing PCNU diwakili oleh Rais dan Katib Syuriyah, Ketua dan Sekretatis Tanfidziyah, serta Bendahara PCNU.

Konsolidasi organisasi yang meliputi konsolidasi struktur, kultur dan program ini diikuti juga oleh seluruh pemangku pondok pesantren, para kiai dan masyayikh, serta tokoh-tokoh NU kultural se-Kalbar.

Kegiatan ini merupakan tindak lanjut Konsolidasi Organisasi Menuju Satu Abad Nahdlatul Ulama yang diselenggarakan PBNU di Jakarta pada 30 Agustus 2018. Secara maraton akan dilakukan di seluruh wilayah NKRI  hingga tingkat desa/kelurahan. Bahkan juga di 41 negara dimana cabang NU ada.

Usai PBNU menyelenggarakan Konsolidasi organisasi secara nasional, PWNU Jawa Timur menyusul melakukannya di Surabaya pada 3 September 2018 lalu. Pada kesempatan itu, hadir Kiai Ma'ruf dan Robikin. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement