Kapal Kargo Lintas Timur Tenggelam, 17 Kru dalam Pencarian

Rep: Agus Yulianto / Red: Gita Amanda

Rabu 05 Jun 2019 21:05 WIB

Ilustrasi Kapal Tenggelam Foto: EPA/M Urip Ilustrasi Kapal Tenggelam

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapal kargo KM Lintas Timur diduga tenggelam di perairan Banggai Laut, Sulawesi Tengah pada Sabtu (1/6) lalu. Kapal tersebut mengangkut 18 orang kru kapal termasuk nakhoda. Satu orang telah ditemukan dan 17 orang kru lainnya masih dalam pencarian tim SAR.

Ditjen Perhubungan Laut melalui Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Luwuk dan Kantor SAR Luwuk terus mengerahkan kapal patroli untuk mencari kru Kapal kargo KM. Lintas Timur. "Satu orang penumpang berhasil ditemukan oleh kapal NV. Nurbayaksar terapung di perairan Bangkep dalam kondisi selamat pada Selasa (4/6), dan 17 lainnya masih dalam upaya pencarian," kata Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP), Ahmad, dalam keterangannya yang diterima Republika.co.id, Rabu (5/6).

Adapun saat itu kapal NV Nurbayaksar sedang melintas dan langsung membawa 1 orang kru kapal tersebut ke klinik PT. DSLNG Luwuk. Kapal kargo KM Lintas Timur dengan berat GT 1720 membawa muatan semen 3.000 sak tersebut berangkat dari Pelabuhan Bitung pada 28 Mei lalu dengan tujuan Pelabuhan Morowali, Sulawesi Tengah.

"Diduga tenggelamnya Kapal kargo KM Lintas Timur karena adanya badai gelombang yang terjadi beberapa hari ini dan 1 orang korban selamat ditemukan di perairan Bangkep dekat dengan Kecamatan Buko karena terbawa arus," ujar Ahmad.

Ahmad mengingatkan nakhoda kapal kemungkinan pada bulan Juni hingga Juli  akan masih terjadi badai gelombang tinggi di perairan wilyah Bangkep, Batui - Toili hingga perairan Morowali.

"Setiap nakhoda agar selalu memperhatikan prakiraan cuaca yang dikeluarkan BMKG dan memastikan kapalnya laik laut sebelum berlayar agar terhindar dari musibah atau kecelakaan laut yang tidak diinginkan. Kami dan Tim SAR terus melakukan koordinasi pencarian kru kapal yang belum ditemukan. Semoga kru kapal dapat ditemukan secepatnya," ujar Ahmad.

Terpopuler