Arus Balik, Masyarakat Diimbau tak Naik Angkutan Gelap

Red: Muhammad Hafil

Jumat 07 Jun 2019 22:30 WIB

Arus balik mudik (ilustrasi) Foto: Republika Arus balik mudik (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kota Pekanbaru mengimbau masyarakat untuk tidak menggunakan travel gelap saat mudik Lebaran 2019 ataupun balik ke daerah asal. Karena, angkutan tersebut tidak mengutamakan keselamatan penumpang.

"Travel gelap itu ilegal. Mereka angkutan tidak resmi yang tidak bisa menjamin keselamatan para penumpang," kata Ketua Organda Kota Pekanbaru Syaiful Alam di Pekanbaru, Jumat (7/6).

Baca Juga

Menurut dia, masyarakat bisa memilih angkutan darat yang resmi yang ada di Ibu Kota Provinsi Riau ini. Pihaknya juga memastikan ada ribuan armada siap mengangkut pemudik pada momen mudik ataupun arus balik Lebaran 2019 ini.

Di Kota Pekanbaru sendiri setidaknya ada 1.000 unit armada darat untuk angkutan Lebaran. "Angkutan ini tidak cuma armada reguler saja. Tapi ada dukungan bus tambahan berupa bus pariwisata yang telah disiapkan," ujarnya.

Meski demikian, Syaiful tidak menampik keberadaan travel gelap masih marak di Kota Pekanbaru dan justru diminati masyarakat.

Angkutan tak resmi tersebut kebanyakan melayani rute menuju sejumlah daerah di Provinsi Sumatra Barat maupun di dalam Provinsi Riau yang kurang terjangkau angkutan umum resmi.

Syaiful memperkirakan, jumlah travel gelap di wilayahnya terus bertambah seiring bertambahnya penduduk dan banyaknya rute. Angkutan darat saat ini juga kian diminati seiring tingginya tiket pesawat terbang. Sementara tarif angkutan travel ilegal juga bersaing dengan angkutan resmi.

Travel ilegal juga memanjakan konsumen melalui pelayanan antar-jemput sehingga semakin memudahkan pelanggan. Hal ini diyakini yang membuat masyarakat enggan menggunakan angkutan resmi.

Terpopuler