Kamis 19 Sep 2019 06:30 WIB

Anemia Disebut Berkontribusi pada Penyebaran Demam Berdarah

Penelitian mengungkap anemia berkontribusi pada penyebaran demam berdarah.

Rep: Puti Almas/ Red: Reiny Dwinanda
Nyamuk Aedes aegypti pembawa virus demam berdarah.
Foto: Reuters/ Paulo Whitaker
Nyamuk Aedes aegypti pembawa virus demam berdarah.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON — Demam berdarah merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang disebarkan lewat gigitan nyamuk Aedes aegepty atau Aedes albopictus. Sebuah penelitian mengungkap bahwa nyamuk kebanyakan menyebarkan virus dengue sambil menghisap darah yang kekurangan zat besi.

Para peneliti pun menyarankan agar orang-orang mengonsumsi makanan yang kaya zat besi. Hal ini diyakini tak hanya akan menjauhkan anemia, namun juga demam berdarah yang pada umumnya terjadi di wilayah tropis.

Ahli imunologi dari UConn Health, Penghua Wang, ingin melihat apakah kualitas darah berdampak pada penyebaran virus dengue. Kadar berbagai zat dalam darah dapat sangat bervariasi dari orang ke orang, bahkan di antara orang sehat.

Bersama dengan rekan-rekannya di Universitas Tsinghua, Wang menjalankan serangkaian percobaan untuk meneliti lebih lanjut dugaan tersebut. Mereka mengumpulkan darah dari sukarelawan yang sehat kemudian menambahkan virus dengue ke setiap sampel.

Setelah itu, darah ini diberikan ke nyamuk dan mereka memeriksa berapa banyak nyamuk yang terinfeksi dari setiap kelompok. Hasilnya, sangatlah bervariasi dan berkorelasi erat dengan tingkat zat besi dalam darah.

“Semakin banyak zat besi dalam darah, maka semakin sedikit nyamuk yang terinfeksi virus dengue,” ujar Wang dilansir Times Now News, Rabu (18/9).

Tim peneliti ini juga melakukan percobaan pada tikus dan menemukan hasil yang sama, yaitu nyamuk yang memakan darah tikus terinfeksi dengue jauh lebih mungkin tertular virus dengue jika tikus mengalami anemia.

Alasannya adalah terkait dengan sistem kekebalan nyamuk itu sendiri. Sel-sel dalam usus nyamuk mengambil zat besi dalam darah dan menggunakannya untuk menghasilkan oksigen reaktif. Oksigen reaktif membunuh virus dengue.

“Di daerah endemik demam berdarah, kekurangan zat besi lebih sering terjadi dan itu tidak selalu menjelaskannya, namun mungkin saja suplementasi zat besi dapat mengurangi penularan demam berdarah ke nyamuk di daerah-daerah itu," jelas Wang.

Wang memahami bagaimana demam berdarah dapat dengan mudah ditularkan. Karena itu, ia meyakini bahwa penelitian yang dilakukannya akan membantu banyak pihak, khususnya otoritas kesehatan masyarakat dan para ilmuwan mengembangkan cara-cara baru untuk mengendalikan demam berdarah.

Di samping itu, penelitian Wang diharapkan juga bermanfaat dalam pengendalian penyakit serupa yang dibawa oleh nyamuk, yaitu Zika dan West Nile. Penelitian Wang bersama rekan-rekannya telah diterbitkan dalam jurnal Nature Microbiology.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement