Selasa 16 Apr 2024 19:55 WIB

Kasus DBD di RI Hingga April 2024 Sudah Capai Separuh dari Total Kasus Sepanjang 2023

Hingga pekan ke-15 2024, angka kematian akibat DBD di Indonesia 475 kasus.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Andri Saubani
Tenaga kesehatan mengecek kondisi kesehatan pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) di RSUD Taman Sari, Jakarta, Selasa (16/4/2024). Sebanyak 14 pasien kasus DBD dirawat di rumah sakit tersebut yang mayoritas 70 persen pasiennya merupakan anak-anak usia SD dan SMP. Peningkatan kasus DBD dimulai sejak Desember 2023 hingga mencapai puncaknya pada April 2024  yang diakibatkan musim hujan yang meningkatkan kelembapan udara sehingga nyamuk mudah berkembang biak.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Tenaga kesehatan mengecek kondisi kesehatan pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) di RSUD Taman Sari, Jakarta, Selasa (16/4/2024). Sebanyak 14 pasien kasus DBD dirawat di rumah sakit tersebut yang mayoritas 70 persen pasiennya merupakan anak-anak usia SD dan SMP. Peningkatan kasus DBD dimulai sejak Desember 2023 hingga mencapai puncaknya pada April 2024 yang diakibatkan musim hujan yang meningkatkan kelembapan udara sehingga nyamuk mudah berkembang biak.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), jumlah kasus demam berdarah dengue (DBD) pada pekan ke-15 tahun 2024 ada di angka 62.001 kasus. Angka itu sudah lebih dari setengah dari total kasus yang tercatat sepanjang tahun 2023, yang mencapai angka 114.720 kasus.

“Tahun 2024 pekan ke-15 ada 62.001 kasus DBD, dengan angka kesakitan 22,16 dari 100 ribu penduduk, kematian sebanyak 475 kasus, dan case fatality rate di 0,77 persen,” jelas Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi, Selasa (16/4/2024).

Baca Juga

Jika dibandingkan dengan periode pekan yang sama tahun lalu, pada pekan ke-15 tahun 2023 tercatat ada 22.551 kasus DBD dengan 170 kasus kematian. Untuk angka kesakitan ada di 8,2 dari 100 ribu penduduk dan case fatality rate di angka 0.75 persen.

“Secara kumulatif terlaporkan tahun 2023 ada 114.720 kasus dengan 894 kematian,” ungkap Siti.

Dia juga menjelaskan, pada pekan ke-15 tahun 2024 ini, suspek DBD yang bersumber dari laporan sistem kewaspadaan dini dan respons (SKDR) secara kumulatif ada di angka 219.031 kasus.

Sebelumnya, dalam rilis pada Selasa (2/4/2024), Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Maxi Rein Rondonuwu mengatakan, ada risiko bahwa kasus DBD masih akan berlanjut hingga musim pancaroba.

Maxi mengatakan, per Selasa (26/3/2024) atau pekan ke-13, kasus dengue di Indonesia dilaporkan mencapai 53.131 orang. Sementara itu, kasus kematian akibat dengue dilaporkan ada 404 orang.

Dengan kenaikan kasus dengue yang terjadi belakangan ini, Maxi pun meminta masyarakat untuk tidak terlalu panik. Menurutnya, hal yang terpenting adalah tetap menjaga kebersihan diri dan lingkungan.

Dia mengimbau masyarakat untuk melakukan kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3M Plus secara berkala dan menyeluruh, terutama saat musim hujan seperti sekarang ini.

“Mulai sekarang, cek kebersihan di rumah maupun lingkungan sekitar, jangan sampai ada barang-barang yang berpotensi menimbulkan genangan air. Kalau dibiarkan nanti bisa jadi tempat berkembang biak nyamuk dengue, bila menemukan sebaiknya segera dikuras, dikeringkan, atau ditutup bahkan bila perlu didaur ulang,” kata dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement