Selasa 24 Sep 2019 06:36 WIB

87 Mahasiswa Bandung Pingsan Saat Demo, Ini Kata Dokter

Dokter mengatakan, kebanyakan mahasiswa yang berdemo melewatkan sarapan.

Red: Reiny Dwinanda
Ribuan mahasiswa dari Perguran Tinggi Negeri (PTN) dan Peguruan Tinggi Swasta (PTS) se Bandung Raya terlibat adu dorong dengan aparat kepolisian saat aksi menolak sejumlah Rancangan Undang-undang (RUU), di Halaman Gedung DPRD Jabar, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Senin (23/9).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Ribuan mahasiswa dari Perguran Tinggi Negeri (PTN) dan Peguruan Tinggi Swasta (PTS) se Bandung Raya terlibat adu dorong dengan aparat kepolisian saat aksi menolak sejumlah Rancangan Undang-undang (RUU), di Halaman Gedung DPRD Jabar, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Senin (23/9).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Puluhan mahasiswa jatuh pingsan saat berunjuk rasa di Bandung, Jawa Barat, Senin. Menurut dokter Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, dr Andre Herdian, penyebab pingsannya mahasiswa saat demonstrasi di depan gedung DPRD Provinsi Jawa Barat itu adalah perut kosong.

Petugas Dinkes bersama PMI Kota Bandung melakukan perawatan kepada sekitar 87 mahasiswa yang membutuhkan pertolongan medis di Universitas Islam Bandung (Unisba) yang menjadi tempat evakuasi. Andre menyebutkan bahwa kebanyakan mahasiswa yang pingsan sebelumnya tidak sarapan.

Baca Juga

"Dari pagi sampai malam tidak sarapan," kata Andre saat ditemui di kampus Unisba Jalan Tamansari, Kota Bandung, Senin.

Mengingat lamanya waktu melakukan aksi, mahasiswa diimbau untuk membawa bekal makanan maupun minuman agar kesehatan tidak terganggu. Andre menyarankan hal tersebut dalam kapasitasnya sebagai dokter, meskipun sebenarnya ia lebih menyarankan untuk tidak melakukan tindakan yang dapat mengancam keselamatan.

"Jelas wajib sarapan, kalau tidak, bawa bekal manis, bawa minuman manis," kata dia.

Menurut Andre, banyak juga mahasiswa yang mengalami trauma fisik karena tersemprot air dari water canon. Dengan kondisi tubuh yang tidak fit karena perut kosong, maka saat terkena air, kondisi tubuh akan menurun.

"Ada yang kena pentungan, ada juga yang terbentur kaleng gas air mata yang belum meledak kena kepalanya, yang syok juga banyak," kata Andre.

Sejumlah mahasiswa yang butuh pertolongan medis tambahan telah dirujuk ke sejumlah rumah sakit di Bandung.

Sementara itu, Kapolda Jawa Barat Irjen Rudy Sufahriadi mengatakan ada 9 aparat kepolisian yang terluka akibat bentrokan yang terjadi di DPRD Jabar. Mereka telah dirujuk ke Rumah Sakit Bhayangkara Sartika Asih.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement