Rabu 19 Feb 2020 13:48 WIB

Freeport Anggarkan 600 Juta Dolar AS untuk Bangun Smelter

Pembangunan smelter Freeport baru berjalan 4,88 persen.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Friska Yolanda
Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas
Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Freeport Indonesia akan memulai konstruksi pembangunan pabrik pemurnian di Gresik pada Agustus tahun ini. Untuk tahap awal konstruksi, perusahaan mengaggarkan 600 juta dolar AS.

Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI), Tony Wenas menjelaskan dana 600 juta dolar AS tersebut akan digunakan perusahaan untuk pembangunan fisik smelter. Saat ini perusahaan masih melakukan pemadatan lahan dan akan selesai pada tiga bulan mendatang.

Baca Juga

"Saat ini progress pembangunan smleter sudah 4,88 persen. Pemadatan lahan sedang kami lakukan, harapannya tiga bulan lagi selesai, lalu kami lakukan lelang EPC dan Agustus harapannya sudah mulai konstruksi," ujar Tony di Komisi VII DPR RI, Rabu (19/2).

Tony juga menjelaskan perusahaan membutuhkan dana sekitar 3 miliar dolar AS untuk keseluruhan konstruksi pembangunan smelter ini. Namun dari kebutuhan dana tersebut sebanyak 2,8 miliar dolar AS akan didapatkan perusahaan dari pinjaman bank.

Tony tak merinci dari mana saja pinjaman tersebut didapat. Hanya saja ia menjelaskan nantinya ada beberapa bank yang akan menggelontorkan pinjaman untuk PTFI membangun pabrik pemurnian.

"Gabungan baik dalam dan luar negeri," ujar Tony.

Ia berharap pencairan dana ini bisa segera sebab sejak tahun ini perusahaan sudah mulai membutuhkan dana tersebut. "Kita harap segera, karena kan kita mulai keluar uang tahun ini. We need the money," ujar Tony.

PT Freeport Indonesia sudah memastikan bahwa pembangunan smleter tersebut akan dilakukan di JIPE, Manyar, Gresik. Semula perusahaan memang sempat memiliki dua opsi wilayah, antara lain adalah satu wilayah dengan pabrik Petrokimia Gresik. Namun setelah studi dilakukan perusahaan menilai keputusan untuk membangun di JIPE lebih layak dan efisien.

Pabrik permurnian milik Freeport Indonesia ini nantinya akan berkapasitas 2 juta ton konsentrat dan akan menghasilkan sekitar 500 hingga 600 ribu ton katoda tembaga. Selain itu, pabrik pemurnian tersebut juga akan menghasilkan 40 ton emas per tahun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement