Tenaga Kesehatan di Penyekatan Suramadu Ditambah

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Andri Saubani

Petugas kesehatan melakukan tes cepat antigen kepada penumpang bus yang akan masuk ke Surabaya di akses keluar Jembatan Suramadu, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (6/6/2021). Petugas gabungan melakukan penyekatan di lokasi itu dan melakukan tes cepat antigen bagi warga dari Pulau Madura yang akan masuk ke Surabaya menyusul adanya peningkatan kasus COVID-19 di Madura.
Petugas kesehatan melakukan tes cepat antigen kepada penumpang bus yang akan masuk ke Surabaya di akses keluar Jembatan Suramadu, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (6/6/2021). Petugas gabungan melakukan penyekatan di lokasi itu dan melakukan tes cepat antigen bagi warga dari Pulau Madura yang akan masuk ke Surabaya menyusul adanya peningkatan kasus COVID-19 di Madura. | Foto: ANTARA/Didik Suhartono

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menambah tenaga kesehatan yang bertugas di penyekatan Jembatan Suramadu sisi Surabaya, Selasa (8/6). Eri menjelaskan, awalnya dalam sehari tenaga kesehatan yang bertugas dibagi menjadi tiga shift. Setiap shift-nya terdiri dari 60 tenaga kesehatan yang bertugas.

Namun, kata Eri, karena jumlah pengendara yang harus dilakukan rapid tes antigen setiap harinya banyak, jumlah tenaga kesehatan pun harus ditambah. "Dari 60 orang per shift, sekarang kita tambah satu shift-nya menjadi 100 orang," kata Eri.

Eri menjelaskan, selain jumlah tenaga kesehatan yang ditambah, shift-nya pun turut diperbanyak. Jika sebelumnya hanya tiga shift, kini ditambah menjadi lima shift dalam sehari. Penambahan menurutnya menjadi keharusan agar para nakes tidak kewalahan.

“Penambahan ini juga sekaligus mencegah terjadinya kerumunan saat menunggu antrean,” ujar Eri.

Baca Juga

Eri berpendapat, kondisi ini merupakan momen agar pemerintah daerah bisa saling bahu membahu, tidak menyalahkan, dan saling memberi dukungan. Eri pun menegaskan tidak keberatan untuk menerjunkan tenaga kesehatan apabila nantinya Bupati Bangkalan membutuhkan.

“Kalau ternyata memang kekuatan nakesnya lebih banyak di kami, maka tidak apa-apa kami ke sana. Yang penting saling membantu karena Madura dan Surabaya ini tidak dapat dipisahkan," kata dia.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Febria Rachmanita menambahkan, jumlah total nakes yang bertugas per harinya mencapai 500 orang personel yang dibagi dalam lima shift. Tenaga kesehatan yang diterjunkan berasal dari 63 Puskesmas se-Surabaya, rumah sakit RSUD dr Mohamad Sowandhie, serta RS Bhakti Dharma Husada (BDH).

“Kita juga sudah nambah meja diperbanyak. Memang ini sudah menjadi tugas kami. Para nakes lebih baik bekerja di depan seperti ini, jangan sampai masuk RS dan bertambah parah yang mengakibatkan nakes juga tertular,” kata dia.

Terkait


Brimob Siaga Antisipasi Pengendara Suramadu Tolak Tes Covid

Viral Video Pemotor Disebut Hindari Swab di Suramadu

Penyekatan Suramadu Ditambah dari Sisi Bangkalan

70 Orang Positif Covid-19 Saat Tes Antigen di Suramadu

Personel Penyekatan Suramadu Ditambah

Republika Digital Ecosystem

Kontak Info

Republika Perwakilan DIY, Jawa Tengah & Jawa Timur. Jalan Perahu nomor 4 Kotabaru, Yogyakarta

Phone: +6274566028 (redaksi), +6274544972 (iklan & sirkulasi) , +6274541582 (fax),+628133426333 (layanan pelanggan)

[email protected]

Ikuti

× Image
Light Dark