YAOUNDE – Burkina Faso bukan lawan yang asing bagi Senegal. Dua negara Afrika Barat ini sudah sering bertemu dan akan kembali saling ‘cakar’ di babak semifinal Piala Afrika 2021 di Stadion Ahmadou Ahidjo, Yaounde, pada Rabu (3/2) dini hari WIB.
Bagi rakyat Senegal, laga lawan Burkina Faso sudah sangat populer. ‘’Ini adalah laga reuni. Ini adalah derby Afrika Barat,’’ kata jurnalis Senegal, Mamadou Ndiaye, dalam acara jumpa pers jelang laga Burkina Faso lawan Senegal.
• BOCOR, Ini Video Pemain Mesir dan Maroko Adu Jotos di Ruang Ganti
Seperti dikutip africafootunited.com, Ndiaye mengatakan kedua tim sudah bertemu sebanyak 12 kali sejak 1982. Dari pertemuan tersebut, Senegal memetik 3 kemenangan dengan 7 laga berakhir imbang.
Senegal dan Burkina Faso bukan hanya sama-sama kuat dengan sebagian pertemuan berakhir dengan hasil imbang. Dalam soal gelar, keduanya juga belum pernah merasakan gimana senangnya menjuarai Piala Afrika.
• Kutukan Tuan Rumah Piala Afrika
Ndiaye pun menyodorkan data unik lainnya. Ternyata Burkina Faso dan Senegal sama-sama tiga kali lolos ke babak semifinal. ‘’Burkina memainkan final pada 2013 dan semifinal pada 2017. Senegal juga memainkan dua semifinal. Itu jarang terjadi,’’ katanya.
Bedanya, Senegal berhasil melenggang hingga ke babak final pada 2002 dan 2019. Sayangnya, skuad yang memiliki julukan The Lions of Teranga ini gagal dalam dua kali kesempatan final tersebut.
Pada final Piala Afrika 2002, Senegal dikalahkan Kamerun 2-3 dalam adu penalti. Senegal gagal menjuarai Piala Afrika 2019 usai kalah tipis 0-1 dari Aljazair di partai final.
Ndiaye yakin Senegal kali ini mampu membuat sejarah karena mereka diperkuat sejumlah pemain bintang Liga Eropa, termasuk salah satunya striker Liverpool Sadio Mane. Dengan bermaterikan pemain-pemain yang merumput di Eropa, pelatih Aliou Cisse mendapat tugas membawa Senegal menjuarai Piala Afrika untuk pertama kali.
‘’Saya pikir Senegal memiliki kapasitas untuk memenangkan pertandingan ini. Bagi Aliou Cisse, tujuannya adalah mencapai final dan memenangkan turnamen ini. Itu akan menjadi sejarah,’’ kata Ndiaye.
