Kamis 25 Aug 2022 19:06 WIB

Antisipasi Kenaikan Harga BBM, Perusahaan Ekspedisi Perkuat Armada Motor Listrik

Pemerintah berencana menaikkan harga BBM subsidi.

Rep: Novita Intan/ Red: Nidia Zuraya
Pekerja menyortir paket untuk dikirim ke alamat tujuan di Sicepat Express, Kemayoran, Jakarta, Kamis (30/12/2021).  ilustrasi
Foto: ANTARA/Aprillio Akbar
Pekerja menyortir paket untuk dikirim ke alamat tujuan di Sicepat Express, Kemayoran, Jakarta, Kamis (30/12/2021). ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan ekspedisi jasa pengiriman, SiCepat Ekspres berupaya mengoptimal motor listrik. Hal ini bertujuan untuk menekan biaya operasional. 

Chief Executive Officer (CEO) SiCepat Ekspres, The Kim Hai mengatakan perusahaan belum akan menaikkan ongkos kirim terkait pengiriman paket. “Keputusan ini didukung dengan inovasi SiCepat yang telah melakukan langkah efisiensi operasional melalui pengalihan kendaraan operasional motor bensin menjadi motor listrik secara bertahap,” ujarnya dalam keterangan tulis, Kamis (25/8/2022).

Baca Juga

Menurut The Kim Hai, pemanfaatan electric vehicle (EV) ini merupakan langkah diversifikasi sumber energi oleh SiCepat Ekspres agar perusahaan tidak hanya bergantung pada sumber energi fosil dalam menjalankan kegiatan operasional. Dari sisi operational cost, pemanfaatan EV telah membuat SiCepat mengalami penghematan bahan bakar hingga lebih dari Rp 9 miliar.

Dari data tersebut, diproyeksikan hingga akhir tahun ini, operasional SiCepat dapat menghemat BBM dan biaya maintenance motor lebih dari Rp 71 miliar. Maka begitu, perusahaan dapat meminimalisir potensi dampak operasional dari wacana kenaikan harga BBM.

Untuk memudahkan kurir SiCepat, yaitu SiGesit, dalam melakukan pengiriman paket menggunakan EV, SiCepat dalam kerja sama dengan Volta juga menyediakan infrastruktur Sistem Ganti Baterai (SGB) di 181 titik yang tersebar di Jabodetabek, Semarang, dan Bali. Adapun inisiatif ini sekaligus merupakan upaya pembangunan ekosistem kendaraan listrik yang terintegrasi.

Dalam satu kali pengisian baterai, motor listrik Volta mampu menempuh jarak hingga 60 km. Lalu untuk mengisi ulang daya baterai, SiGesit hanya perlu menukarkan baterai yang sudah habis dengan baterai baru di mesin SGB. 

“Terlebih, SiCepat menyediakan mesin SGB yang juga berlokasi di gerai. Sehingga, kurir dapat dengan mudah mengakses SGB khusus penukaran baterai,” ucapnya.

Direktur PT Volta Indonesia Semesta Willty Awan menambahkan proyeksi EV terhadap bisnis logistik dapat menjadi solusi di tengah wacana kenaikan harga BBM bersubsidi. “SiCepat telah melakukan inovasi yang strategis dan terbukti bahwa produk EV kami dapat menjawab kebutuhan operasional SiCepat. Motor listrik Volta 401 dapat mengangkut beban hingga 200 kg dan minim biaya maintenance, terutama baterai, karena menggunakan Sistem Ganti Baterai,” ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement