Rabu 05 Oct 2022 15:38 WIB

Istana Negara Kebanjiran Tahun 1932

Jakarta sudah kebanjiran sejak masih bernama Batavia

Rep: Kurusetra/ Red: Partner
Banjir Jakarta. Banjir menggenangi Istana Negara pada 1932. Foto: IST
Banjir Jakarta. Banjir menggenangi Istana Negara pada 1932. Foto: IST

Banjir Jakarta. Banjir menggenangi Istana Negara pada 1932. Foto: IST
Banjir Jakarta. Banjir menggenangi Istana Negara pada 1932. Foto: IST

CERITA ABAH: Artikel ini adalah warisan berupa tuturan dari sejarawan sekaligus wartawan senior (Almarhum) Alwi Shahab kepada kami dan kami tulis ulang. Selamat Menikmati.

KURUSETRA -- Salam Sedulur... Banjir merupakan ancaman selama berabad-abad bagi Kota Jakarta. Bahkan sejak masih bernama Batavia, ke-13 sungai yang mengalir di Ibu Kota berpotensi mengakibatkan banjir. Seperti pada 1932 pernah terjadi banjir besar yang disebut banjir 25 tahunan.

Pada 9 dan 10 Januari 1932 Batavia selama dua hari dua malam turun hujan besar yang curahnya mencapai 150 mm. Tidak ampun lagi banjir menggenangi hampir seluruh tempat di Batavia.

BACA JUGA: Banjir Jakarta Warisan 66 Gubernur Jenderal Hindia Belanda

Seperti juga sekarang ini, ketika itu riol-riol tidak berfungsi dengan baik. Sudut Jl Medan Merdeka Barat dan Jalan Sabang, menjadi daerah nomor satu banjir paling parah di Jakarta.

Akibat banjir itu, keesokan harinya mereka yang tinggal di Jalan Sabang dan sekitarnya tidak bisa keluar rumah karena sebagian rumah mereka terendam air. Untuk menghindari banjir yang makin meninggi itu, banyak penduduk nongkrong mencari selamat di bubungan atap rumah. Bagi mereka yang memiliki perahu, hari itu mereka bisa berdayung ria di sekitar Jalan Sabang.

BACA JUGA: Banjir Darah di Batavia Usai Tentara VOC Bantai 10 Ribu Orang China dari Balita Hingga Manula

Menyelamatkan Istana dari banjir... baca di halaman selanjutnya


Banjir Jakarta.
Banjir Jakarta.

Jalan Sabang yang kini merupakan salah satu pusat perbelanjaan bergengsi si Jakarta, sampai 1980’an selalu dilanda banjir bila terjadi hujan besar. Demikian pula di Jalan Thamrin, jalan raya utama yang letaknya bersebelahan dengan Jl Sabang, yang pada masa Belanda bernama Laan Holle. Tidak heran kalau rumah dan toko-toko di Jl Sabang pintu masuk ditinggikan untuk menahan banjir.

Kini, Jalan Sabang dan juga Jl Thamrin sudah bebas dari banjir. Untuk menyelamatkan Istana dari kebanjiran, sekalipun untuk itu ada daerah yang dikorbankan. Sejumlah mobil tahun 1920-an dan 1930-an terendam air.

BACA JUGA: Tips untuk Suami yang Lupa Nama Istri, Panggil Sayang Biar Dikira Romantis

Sementara sejumlah warga menawarkan jasa baiknya untuk ramai-ramai mendorong mobil yang terjebak di air. Tentu saja dengan mendapatkan imbalan.

Karena memiliki banyak sungai dan kanal-kanal, Batavia pada masa Belanda pernah mendapat julukan Venesia dari Timur. Venesia adalah kota di Italia yang didirikan di tengah-tengah rawa sehingga jalan-jalannya adalah kanal atau terusan. Kini Venesia merupakan salah satu tempat yang banyak dikunjungi wisatawan asing.

.

TONTON VIDEO PILIHAN:

.

BACA BERITA MENARIK LAINNYA:

> Inggris dan Belanda Berperang untuk Perebutkan Pulau Jawa

> Savefrom.net, Download Video TikTok dan Lagu MP3 dari YouTube: Gratis dan Mudah tanpa Watermark

> Humor NU: Orang Muhammadiyah Ikut Tahlilan Tapi Gak Bawa Pulang Berkat, Diledek Makan di Tempat Saja

> Bolehkah Makan Nasi Berkat dari Acara Tahlilan? Halal Bisa Jadi Haram

> Banyak Pria Jakarta Sakit Raja Singa Gara-Gara Wisata "Petik Mangga"

> Kata Siapa Muhammadiyah tidak Punya Habib, KH Ahmad Dahlan Itu Keturunan Rasulullah

> Pak AR Salah Masuk Masjid, Diundang Ceramah Muhammadiyah Malah Jadi Imam Tarawih di Masjid NU

> Humor Gus Dur: Yang Bilang NU dan Muhammadiyah Berjauhan Hanya Cari Perkara, Yang Dipelajari Sama

> Humor Cak Nun: Soal Rokok Muhammadiyah Terbelah Jadi Dua Mahzab

> Humor Ramadhan: Puasa Ikut NU yang Belakangan, Lebaran Ikut Muhammadiyah yang Duluan

> Muhammadiyah Tarawih 11 Rakaat, Pakai Formasi 4-4-3 atau 2-2-2-2-2-1?

.

Ikuti informasi penting seputar berita terkini, cerita mitos dan legenda, sejarah dan budaya, hingga cerita humor dari KURUSETRA. Kirim saran dan kritik Anda ke email kami: [email protected]. Jangan lupa follow juga Youtube, Instagram, Twitter, dan Facebook KURUSETRA.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement