Ahad 09 Oct 2022 06:55 WIB

Pengembangan Daerah Irigasi Tapin Segera Rampung Akhir 2022

DI Tapin menjadi DI premium karena berhubungan dengan bendungan di atasnya.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolandha
Seorang warga memotret Bendungan Tapin di Desa Pipitak Jaya, Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan, Kamis (18/2/2021). Bendungan yang diremikan langsung oleh Presiden Joko Widodo tersebut dimanfaatkan antara lain untuk irigasi sawah seluas kurang lebih 5.472 hektare, Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) berkapasitas tiga mega watt lebih, pengendali banjir dan menjadi obyek wisata bagi masyarakat.
Foto: BAYU PRATAMA S/ANTARA
Seorang warga memotret Bendungan Tapin di Desa Pipitak Jaya, Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan, Kamis (18/2/2021). Bendungan yang diremikan langsung oleh Presiden Joko Widodo tersebut dimanfaatkan antara lain untuk irigasi sawah seluas kurang lebih 5.472 hektare, Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) berkapasitas tiga mega watt lebih, pengendali banjir dan menjadi obyek wisata bagi masyarakat.

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) saat ini tengah mengembangan Daerah Irigasi (DI) Tapin yang berada di Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan. DI tersebut dibangun juga untuk mengoptimalkan Bendungan Tapin yang pada Februari 2021 diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi). 

“Daerah irigasi Tapin awalnya memiliki luas area tiga ribu hektare lalu akan dikembangkan menjadi 5.472 hektare,” kata Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan II Kementerian PUPR Fikri Abdurrachman saat ditemui di DI Tapin, Jumat (7/10/2022). 

Baca Juga

Fikri memastikan saat ini pengembangan daerah irigasi masih terus digarap dan sudah mencapai 75,22 persen. Dia menargetkan pengembangan DI Tapin dapat diselesaikan pada akhir 2022. 

“Untuk pengembangan sama Waskita Karya masih berjalan pembangunannya. Akhir tahun ini target selesai pengembangnnya,” ujar Fikri. 

Fikri menyebut, DI Tapin menjadi DI premium karena berhubungan dengan bendungan di atasnya. Menurutnya, dengan adanya Bendungan Tapin juga maka untuk selanjutnya air akan selalu ada dan tidak akan kering meskipun ada kekurangan. 

“Karena kita punya tampungan besar di atas. Setelah Bendungan Tapin dibangun, DI rapin direhab ada dua pekerjaan revitalisasi,” tutur Fikri. 

Fikri menegaskan pembangunan DI Tapin harus terasa manfaatnya terutama untuk pertanian di sekitar. Sebab, kata dia, pembangunan D Tapi juga menelan biaya cukup besar menggunakan Anggaran Pendapatan dan Biaya Negara (APBN) senilai Rp 156,78 miliar.

Untuk itu dia mengatakan Bendungan Tapin nantinya akan dapat menambah air baku hingga 500 liter per detik. Hanya saja saat ini pembangunan bendungan tersebut masih untuk menyediakan hingga 250 liter per detik untuk didistribusikan ke kecamatan dan kabupaten Tapin.

“Memasoknya bisa 500 liter per detik tapi penambahan 250 liter per detik masih cukup untuk di Kabupaten Tapin. Sampai tahun depan air baku butuh 250 liter per detik,” ucap Fikri. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement