Ahad 09 Oct 2022 06:41 WIB

Sistem Komunikasi Kereta Api Jerman Disabotase

Kereta penumpang dan kargo berhenti selama hampir 3 jam melintasi barat laut Jerman.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Friska Yolandha
Foto: Bodo Marks/dpa via AP
"Stay train" tertulis di papan pajangan di Stasiun Pusat Hamburg setelah lalu lintas jarak jauh di Jerman utara terhenti di Hamburg, Jerman, Sabtu, 8 Oktober 2022. Menurut Deutsche Bahn, kerusakan teknis saat ini menyebabkan macet total dalam lalu lintas jarak jauh di Jerman utara. Semua kereta ICE serta IC dan EC di Jerman utara terpengaruh, Deutsche Bahn mengumumkan pada Sabtu pagi.

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Sistem komunikasi kereta api di Jerman menjadi sasaran sabotase pada Sabtu (8/10/2022). Peristiwa ini memaksa kereta penumpang dan kargo berhenti selama hampir tiga jam melintasi barat laut negara itu.

Operator Deutsche Bahn mengatakan, tidak ada kereta jarak jauh atau regional yang beroperasi di negara bagian Hamburg, Schleswig-Holstein, Lower Saxony, dan Bremen. Sabotase ini juga mempengaruhi kereta antara Berlin dan Cologne, meski keduanya tidak terpengaruh secara langsung oleh kegagalan sistem. Sedangkan antara Berlin dan Amsterdam serta kereta dari Denmark tidak melintasi perbatasan ke Jerman juga terkena imbasnya.

Baca Juga

Sabotase tersebut menghantam moda utama transportasi regional dan antar kota di Jerman serta mengganggu jalur pasokan untuk industri yang menggunakan kereta kargo. Setelah penangguhan hampir tiga jam, Deutsche Bahn mengatakan, masalah kegagalan sistem radio kereta digital telah diselesaikan. Hanya saja, beberapa gangguan masih dapat diperkirakan. Kemudian dikatakan pemadaman itu disebabkan oleh sabotase.

Menteri Transportasi Jerman Volker Wissing mengatakan, kabel yang penting untuk menangani lalu lintas kereta api dengan aman sengaja diputus di dua lokasi terpisah. Dia menegaskan polisi federal Jerman sedang menyelidiki insiden tersebut.

Kantor berita Jerman dpa melaporkan, polisi federal menjelaskan, TKP berada di pinggiran kota Berlin dan di negara bagian barat Rhine-Westphalia Utara. “Kami tidak bisa mengatakan apa-apa hari ini baik tentang latar belakang tindakan ini atau pelakunya. Investigasi akan menghasilkan temuan itu," kata Wissing. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement