Dinkes Surabaya Gencar Deteksi Kasus Pneumonia pada Balita

Red: Muhammad Fakhruddin

Dinkes Surabaya Gencar Deteksi Kasus Pneumonia pada Balita (ilustrasi).
Dinkes Surabaya Gencar Deteksi Kasus Pneumonia pada Balita (ilustrasi). | Foto:

REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya gencar melakukan deteksi dini kasus pneumonia pada balita di Kota Pahlawan, Jawa Timur.

"Kami sampaikan ke Kadinkes (Kepala Dinas Kesehatan) untuk semakin banyak turun. Karena kalau ternyata kasus sedikit, tapi kayak gunung es, malah tambah bahaya ini," kata Wali Kota Eri Cahyadi di Surabaya, Jumat (21/10/2022).

Menurut dia, apabila kasus pneumonia di Surabaya semakin banyak diketahui, maka secara otomatis pengobatan yang dilakukan pemkot akan lebih mudah. Oleh sebab itu, dia meminta jajaran Dinkes agar gencar terjun ke lapangan. "Kalau sudah semakin banyak diketahui, pengobatannya gampang," ujar dia.

Meski demikian, Wali Kota Eri juga berharap peran serta para orang tua dalam menjaga putra-putri mereka. Sebab, menurutnya, peran serta orang tua ini sangat penting dalam memastikan anak-anaknya terhindar dari penyakit pneumonia.

Baca Juga

"Saya kembali berharap peran serta orang tua dalam menjaga putra-putrinya, sehingga penyakit itu bisa dihindarkan dari putra-putri kita," kata dia.

Menurut Eri, untuk mencegah kasus pneumoniapada anak, tidak bisa hanya dilakukan sendiri oleh pemerintah atau sekolah. Sebab, lanjut dia, ketika anak itu sudah kembali ke rumah, maka peran serta orang sangatpenting dalam menjaga anak-anaknya.

"Makanya kembali lagi sebenarnya pola asuh orang tuanya juga penting. Karena kalau orang tuanya sendiri tidak sayang anaknya, terus apa lagi yang harus dilakukan pemerintah. Berarti orang tua harus menjaga pola hidup dan pola makan anaknya," ujar dia.

Sementara itu, Kepala Dinkes Kota SurabayaNanik Sukristina memastikan akan terus gencar melakukan deteksi dini penyakit tersebut. Tercatat pada periode Januari hingga September 2022, terdapat 15.252 kasus pneumonia di Surabaya.

"Ada peningkatan sedikit, tapi memang kita terus gencar untuk menemukan kasus ini. Supaya bisa segera mengatasinya," kata Nanik.

Nanik juga mengemukakan, sebanyak 15.252 kasus pneumonia pada periode Januari-September 2022 ini terbagi ke dalam dua kategori usia. Untuk usia 0-5 tahun, sebanyak 9.312 kasus. Sedangkan untuk kategori usia > 5 tahun, terdapat 5.940 kasus.

Selain gencar melakukan deteksi dini dan sosialisasi pencegahan kasus pneumonia, kata dia, pihaknya juga mengimbau kepada para orang tua agar turut serta menjaga putra-putri mereka supaya terhindar dari penyakit tersebut.

Nanik menyebut, langkah pencegahan terhadap penyakit pneumonia itu dapat dilakukan para orang tua dengan sejumlah upaya, di antaranya menjauhkan balita dari penderita batuk, melakukan imunisasi lengkap, dan memberikan ASI (Air Susu Ibu) pada bayi/anak berusia 0-2 tahun.

"Kemudian menjauhkan balita dari asap, debu, serta bahan-bahan yang mengganggu pernapasan. Terakhir, membersihkan lingkungan tempat tinggal balita serta usahakan ruang memiliki udara bersih dan ventilasi yang cukup," kata dia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Terkait


Kasus Pneumonia Anak di Surabaya Mulai Turun

Tim Medis Upayakan Selamatkan Jamaah Umroh Indonesia dengan Pneumonia Akut

Catat Bunda, Imunisasi PCV Diberikan Gratis Bagi Seluruh Anak Indonesia

Tiga Warga Argentina Meninggal Akibat Pneumonia Misterius

Memperhatikan Kesehatan Gigi Jadi Cara Mudah Cegah Pneumonia

Republika Digital Ecosystem

Kontak Info

Republika Perwakilan DIY, Jawa Tengah & Jawa Timur. Jalan Perahu nomor 4 Kotabaru, Yogyakarta

Phone: +6274566028 (redaksi), +6274544972 (iklan & sirkulasi) , +6274541582 (fax),+628133426333 (layanan pelanggan)

[email protected]

Ikuti

× Image
Light Dark