Senin 07 Nov 2022 03:20 WIB

BPBD Cianjur Dapat 11 Laporan Bencana Alam Selama Dua Hari

Kejadian terparah yang dilaporkan melanda Kecamatan Cidaun yang dilanda longsor.

Red: Andi Nur Aminah
Material tanah longsor menutup akses jalan di perbatasan wilayah Kabupaten Bandung dan Kabupaten Cianjur, tepatnya di Jalan Ciwidey-Cidaun KM 239+000, Sabtu (22/10/2022) sore.  Hujan deras diduga menyebabkan longsor terjadi dan membuat kendaraan sementara waktu tidak dapat melintas. (ilustrasi)
Foto: istimewa
Material tanah longsor menutup akses jalan di perbatasan wilayah Kabupaten Bandung dan Kabupaten Cianjur, tepatnya di Jalan Ciwidey-Cidaun KM 239+000, Sabtu (22/10/2022) sore.  Hujan deras diduga menyebabkan longsor terjadi dan membuat kendaraan sementara waktu tidak dapat melintas. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, Jawa Barat, mendapat 11 laporan bencana alam yang melanda sejumlah kecamatan di Cianjur selama dua hari terakhir. Kejadian terparah yang dilaporkan melanda Kecamatan Cidaun yang dilanda longsor dan banjir.

Sekretaris BPBD Cianjur, Rudi Wibowo saat dihubungi Ahad (6/11/2022) mengatakan hujan deras disertai angin kencang yang melanda wilayah Cianjur sejak Jumat dan Sabtu petang, membuat bencana alam banjir, longsor dan pohon tumbang terjadi di sejumlah lokasi. Mulai dari wilayah Utara, Timur dan Selatan.

Baca Juga

"Laporan yang masuk empat titik pohon tumbang di jalan utama penghubung Cianjur-Bandung, Cianjur-Bogor dan jalan antar kecamatan di Kecamatan Karangtengah. Banjir melanda tiga titik di wilayah selatan dan empat titik longsor di wilayah utara dan satu di Kecamatan Cidaun," kata Rudi.

Untuk penanganan pohon tumbang sudah tuntas dilakukan dalam beberapa jam. Sedangkan longsor dan banjir di Kecamatan Cidaun, masih dilakukan termasuk menyiapkan posko pengungsian untuk 146 warga dari tiga kampung, Jogjogan, Babakan dan Bobojong, Desa Cidamar, Kecamatan Cidaun.

"Saat ini sebagian besar warga di tiga kampung menumpang di rumah warga yang tidak terendam banjir atau di fasilitas umum seperti mushola dan madrasah. Mereka diminta untuk tetap siaga dan waspada karena curah hujan masih tinggi," katanya.

Sedangkan longsor melanda Desa Cimaragang dan Karangwangi, Kecamatan Cidaun, menyebabkan akses utama penghubung antar desa lumpuh total karena tertutup material longsor sepanjang 800 meter dengan ketinggian material beragam dari satu meter sampai dua meter.

Sehingga BPBD Cianjur berkoordinasi dengan dinas terkait di Pemkab Cianjur, untuk menurunkan alat berat agar akses jalan penghubung utama Cimaragang-Cibuluh-Karangwangi dan Cidamar dapat dilalui kendaraan kembali secara normal.

"Kami masih menunggu alat berat dari Dinas Pekerjaan Umum Tata Ruang Cianjur untuk menyingkirkan material longsoran karena menggunakan alat manual membutuhkan waktu berhari-hari karena panjangnya longsoran yang terjadi di empat titik," katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement