Selasa 06 Dec 2022 10:31 WIB

Bantu Pertumbuhan Bibit Anggrek Melalui Teknologi Smart Garden

Program pengabdian masyarakat Universitas Negeri Malang. Teknologi untuk pertumbuhan bibit anggrek di Kota Batu

Rep: wilda fizriyani/ Red: Partner
.
Foto: network /wilda fizriyani
.

Tim program pengabdian kepada masyarakat Universitas Negeri Malang (UM) mengenalkan teknologi Smart Garden untuk petani<a href= anggrek di Kota Batu. Foto: Tim pengabdian UM" />
Tim program pengabdian kepada masyarakat Universitas Negeri Malang (UM) mengenalkan teknologi Smart Garden untuk petani anggrek di Kota Batu. Foto: Tim pengabdian UM

Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan Kota Batu termasuk tempat budidaya tanaman terbaik di Jawa Timur (Jatim). Salah satu jenis tanaman yang dibudidayakan adalah anggrek.

Nidzar merupakan salah satu petani Anggrek yang terdapat di Desa Sidomulyo, Kota Batu. Dia menyampaikan, budidaya tanaman hias seperti anggrek memerlukan ketelatenan, ketelitian, dan kehati-hatian. Hal ini karena tanaman anggrek tidak selalu mudah untuk dikembangkan.

“Sebagai contoh adalah ketersediaan air dalam media. Apabila kadar air terlalu melimpah maupun kurang, maka dapat berpotensi merusak anggrek,” katanya.

Dengan adanya permasalahan tersebut, Guru Besar Fakultas Teknik (FT), Universitas Negeri Malang (UM), Profesesor Purnomo bersama dosen Tuwoso, Suharmanto dan Johan Wayan Dika melakukan kunjungan ke wilayah tersebut. Tim program pengabdian kepada masyarakat ini berkeinginan untuk merekap seluruh data yang berkaitan dengan budidaya tanaman anggrek.

Dari kunjungan tersebut, Purnomo dan tim memutuskan untuk merekayasa teknologi tepat guna. Hal ini bertujuan untuk dapat digunakan guna mengontrol kadar air yang terdapat di media tanam anggrek. Teknologi yang didukung oleh non-APBN UM ini turut diintegrasikan dengan Internet of Think (IoT). Dengan kata lain, Smart Garden ini dapat diakses melalui ponsel petani di mana pun dan kapan pun.

Menurut dia, ehadiran teknologi tepat guna ini bermanfaat untuk membantu proses monitoring pertumbuhan bibit anggrek. Apalagi teknologi tersebut dilengkapi dengan sensor kelembaban dan kadar air pada media tanam anggrek. “Teknologi ini dikembangkan dengan tujuan membantu seluruh kebutuhan anggrek dalam beberapa aktivitas berupa pengairan, pemupukan dan pengusiran hama,” jelasnya.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَا تَزِرُ وَازِرَةٌ وِّزْرَ اُخْرٰى ۗوَاِنْ تَدْعُ مُثْقَلَةٌ اِلٰى حِمْلِهَا لَا يُحْمَلْ مِنْهُ شَيْءٌ وَّلَوْ كَانَ ذَا قُرْبٰىۗ اِنَّمَا تُنْذِرُ الَّذِيْنَ يَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ بِالْغَيْبِ وَاَقَامُوا الصَّلٰوةَ ۗوَمَنْ تَزَكّٰى فَاِنَّمَا يَتَزَكّٰى لِنَفْسِهٖ ۗوَاِلَى اللّٰهِ الْمَصِيْرُ
Dan orang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain. Dan jika seseorang yang dibebani berat dosanya memanggil (orang lain) untuk memikul bebannya itu tidak akan dipikulkan sedikit pun, meskipun (yang dipanggilnya itu) kaum kerabatnya. Sesungguhnya yang dapat engkau beri peringatan hanya orang-orang yang takut kepada (azab) Tuhannya (sekalipun) mereka tidak melihat-Nya dan mereka yang melaksanakan salat. Dan barangsiapa menyucikan dirinya, sesungguhnya dia menyucikan diri untuk kebaikan dirinya sendiri. Dan kepada Allah-lah tempat kembali.

(QS. Fatir ayat 18)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement