REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Malang melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dispangtan) berencana untuk membangun greenhouse (rumah kaca) skala besar pada tahun mendatang. Hal ini lebih tepatnya akan diselenggarakan di kawasan Kelurahan Tunggulwulung, Kecamatan Lowokwaru.
Kepala Dispangtan Kota Malang, Slamet Husnan Hariyadi mengatakan, Detail Engineering Design (DED) jika memungkinkan akan diusulkan di Perubahan Anggaran Keuangan (PAK). "Jika tidak, ya bisa di 2025. Itu greenhouse yang berskala besar di Tunggulwulung, atau tepatnya eks kolam pancing,” kata Slamet.
Di sejumlah rumah kaca tersebut nantinya akan ditanami berbagai macam tanaman sayur hortikultura. Beberapa di antaranya seperti tomat, sawi, kangkung, bayam, dan cabai.
Selanjutnya, hasil panen tanaman nantinya akan dijual dan dititipkan di Perumda Tugu Aneka Usaha (Tunas) Kota Malang. Dengan demikian, hasil tersebut akan menambah pendapatan bagi Kota Malang khususnya Dispangtan.
Hal yang pasti, kata dia, harga sayur mayur itu nantinya akan dijual lebih murah dari harga pasaran. Hal ini karena tujuan program juga sebenarnya untuk membantu masyarakat. Meski mungkin nanti hasil penjualannya tidak seberapa, hasil penjualannya akan turut menambah PAD Kota Malang.
Untuk diketahui, pemanfaatan rumah kaca ditunjukkan sebagai langkah untuk mengoptimalkan program ketahanan pangan di Kota Malang. Pada tahun ini, rencananya bakal ada di tujuh titik greenhouse skala kelompok tani. “Di Dispangtan sudah ada dua, kemudian satu lagi rencananya di Balai Benih Ikan Tlogowaru, sehingga totalnya di dinas nanti ada tiga,” ucapnya.