Mengakomodasi Antusiasme Fans Lewat Sebaran Tiket
Oleh: Reja Irfa Widodo
Meski sempat terganggu dengan keterlambatan sejumlah infrastruktur dan terkendala dalam berbagai aspek persiapan, Piala Dunia 2014 tetap menjanjikan kesuksesan terutama jika melihat antusiasme para penggila sepak bola dalam mendapatkan tiket Piala Dunia 2014.
Namun, masih ada sejumlah kekhawatiran dan catatan terkait alokasi tiket dan distribusi tiket kompetisi sepak bola paling bergengsi sejagat tersebut.
Pada Rabu (12/3) waktu setempat, Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) secara resmi telah membuka fase kedua pada tahap kedua penjualan tiket Piala Dunia. Hasilnya cukup mencengangkan.
Sebanyak dua pertiga tiket dari 345 ribu tiket pada fase kedua itu ludes terjual. Bahkan, dalam laman resminya, FIFA menyebut 203.330 tiket berhasil terjual pada lima jam pertama fase kedua tahap penjualan tiket.
Dalam fase kedua ini, FIFA menerapkan sistem penjualan 'pertama memesan, pertama dilayani'. Tahap kedua ini akan berlangsung hingga 1 April mendatang.
Sementara, periode terakhir pemesanan tiket bakal dibuka mulai dari 15 April hingga akhir perhelatan Piala Dunia. Optimisme pun terus mencuat sejak FIFA secara resmi telah membuka penjualan tiket Piala Dunia.
''Para fans dari 212 negara dan wilayah telah memastikan tiket mereka. Saya yakin mereka semua akan menikmati atmosfer unik di negara sepak bola,'' kata Direktur Pemasaran FIFA, Thierry Weil.
Bayangan Untung Besar
Bayangan kesuksesan penjualan tiket di Piala Dunia 2010 pun kembali terulang. Di Afrika Selatan, paling tidak 97 persen dari tiket yang disediakan telah terjual habis. Tepatnya 2,965 juta tiket terjual dari tiga juta tiket yang disediakan selama gelaran Afrika Selatan 2010.
Tidak hanya itu, FIFA pun memprediksi paling tidak ada tujuh permintaan untuk setiap tiket di 64 laga yang digelar di putaran final Piala Dunia 2014. Angka permintaan tiket ini setidaknya menyamai permintaan di Piala Dunia 2006. Alhasil, untuk gelaran Piala Dunia 2014, FIFA telah mengalokasikan tiket sebanyak 3,3 juta tiket.
''Memang masih cukup sulit untuk diprediksi. Tapi, saya percaya penjualan tiket akan melebihi dari yang terjadi di Jerman dan di Afrika Selatan pada 2010 silam,'' kata Weil yang juga menjadi penanggung jawab tiket Piala Dunia 2014.
Kendati dibayangi optimisme dan kesuksesan, bukan berarti mekanisme penjualan, pendistribusian, alokasi tiket Piala Dunia 2014 tidak disertai oleh keluhan dan kendala. Masalah yang paling utama muncul justru dari kesiapan laman resmi FIFA sebagai satu-satunya penyedia tiket resmi Piala Dunia 2014.
Sebelumnya, FIFA memang terus mewanti-wanti pada penggemar sepak bola untuk membeli tiket Piala Dunia 2014 langsung dari laman resmi FIFA. Upaya ini dilakukan FIFA untuk meminimalisasi kemungkinan pemalsuan serta penipuan penjualan tiket.
Namun, menjadi satu-satunya tempat untuk bisa memesan tiket resmi Piala Dunia, laman resmi FIFA sepertinya tidak mampu menahan beban membludaknya jumlah kunjungan ke laman resmi FIFA.
''Saya sudah memilih dan siap mengirimkan semua data-data saya. Tapi, tiba-tiba saya malah kembali ke homepage situs tanpa ada pemberitahuan tiket. Hal itu benar-benar menganggu,'' keluh Brent Frankish, seorang warga Sydney, saat mencoba membeli tiket timnas Australia kontra Spanyol di putaran Grup B, seperti dikutip Sydney Morning Herald.
Peluang Calo
Keluhan ini juga diamini oleh sejumlah warga Brasil. Berdasar lansiran Vanguard, warga Brasil mengeluhkan waktu yang sangat lama buat mereka untuk bisa memesan tiket Piala Dunia. Padahal, jika menilik alokasi tiket Piala Dunia, sebagai tuan rumah, kuota untuk Brasil mencapai 906.433 tiket.
Sedangkan, pada sesi kedua penjualan tiket, para penduduk Brasil juga menempati posisi teratas dalam hal jumlah permintaan tiket, yaitu mencapai 143.085 tiket, Amerika Serikat (16,059), Australia (5,357), Kolombia (4,574), dan dan Argentina (3,800).
Tingginya minat terhadap tiket Piala Dunia 2014 ini juga menimbulkan polemik tersendiri. Kegagalan sejumlah pendukung sepak bola mendapatkan tiket Piala Dunia membuat munculnya potensi pelanggaran yang dimanfaatkan calo.
Tiket Australia kontra Spanyol yang telah ludes terjual, sempat ditawarkan di situs jual beli Ebay dengan harga yang melonjak tajam. Jika harga terendah laga tersebut bernilai 90 dollar AS, maka di Ebay harganya menjadi 700 dollar AS.
Kondisi serupa juga terjadi di harga tiket laga-laga krusial seperti saat memasuki babak knock-out. Sebagai contoh, harga tiket di babak perempat final yang dipatok sebesar 2000 dollar AS, meroket hingga 4.900 dollar AS.
Kuota Tiket
Selain itu, berbagai kritik juga disampaikan kepada FIFA terkait alokasi tiket untuk negara-negara kontestan Piala Dunia 2014. Dari 3,3 juta tiket yang disiapkan FIFA, 2,3 juta tiket disiapkan khusus untuk fans. Namun, alokasi yang diberikan untuk fans-fans yang berasal dari negara kontestan dianggap belum adil.
Setelah Brasil, Amerika Serikat berada di urutan kedua dalam hal jumlah alokasi tiket yaitu mencapai 125.465 tiket. Kemudian menyusul Kolombia (60.231), Jerman (55.666), Argentina (53.809), Inggris (51.222), Australia (40.446), Prancis (34.971), Cile (32.189), dan Meksiko (30.238).
Suara-suara miring pun menyertai penetapan alokasi tiket ini, terutama dari negara-negara yang dianggap memiliki suara minoritas di FIFA seperti tim-tim asal Afrika.
Nigeria dapat menjadi contoh yang tepat. Penetapan alokasi tiket dianggap tidak adil lantaran tidak menilik antuasiasme penggemar sepak bola di negara tersebut dan prestasi negara tersebut di kancah sepak bola internasioanal. Jika dibandingkan dengan Amerika Serikat, Nigeria lebih sering berprestasi di kancah Piala Dunia.
Meski kalah jumlah dalam hal partisipasi, tapi keberhasilan menembus dua kali putaran grup patut mendapat apresiasi lebih dari FIFA. Tidak hanya itu, dari aspek antusiasme penonton, jika liga domestik Amerika Serikat hanya bisa menyedot 18 ribu penonton tiap laga, angka kunjungan fans itu bisa berlipat ganda di kompetisi domestik Nigeria.
Pada Piala Dunia 2014, Nigeria mendapatkan aloksi tiket untuk fansnya mencapai 11.200 tiket. Tapi, pihak Federasi Sepak Bola Nigeria mengklaim FIFA telah memberikan jatah 300 tiket Nigeria kepada negara lain.
''Sulit rasanya menerima kenyataan. Kami memiliki banyak fans sepak bola, tapi mereka bahkan tidak bisa membeli tiket untuk mendukung tim kesayangannya mereka. Bahkan, sekarang tiket mereka diberikan ke negara lain. Bagaimana para fans kami bisa pergi ke Brasil untuk mendukung timnas tanpa memiliki tiket,'' sesal Adama Idris, Direktur Pemasaran Federasi Sepak Bola Nigeria.
Klaim dari Nigeria ini memang sebagian kecil dari sejumlah masalah yang dihadapi FIFA terkait alokasi dan distribusi tiket Piala Dunia 2014.
Namun, suara-suara minor ini tidak bisa dikesampingkan FIFA begitu saja, disamping upaya terus-menerus otoritas tertinggi sepak bola internasional itu dalam memerangi praktek-praktek pemalsuan tiket dan makelar tiket yang terus beredar di dunia maya.